Suara.com - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengaku akan melayangkan protes kepada pihak bank yang dimilikinya, apabila tidak memberitahukan setiap ada orang yang ingin melakukan transfer ke rekeningnya itu.
Hal itu dikatakan Megawati di hadapan kader-kadernya yang baru saja dilantik sebagai anggota Badan Saksi Pemilu Nasional dan Badan Pemenangan Pemilu Tingkat Nasional, Provinsi, Kabupaten/Kota Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
"Karena saya sudah bilang sama bank saya, kalau ada orang yang masukin uang ke rekening saya, kamu (pihak bank) nggak kasih tahu saya, bank itu saya so (somasi). Janji saya sama bank saya," kata Megawati, tanpa menerangkan bank mana yang dimaksudnya, di Kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (27/8/2015).
Megawati menerangkan, hal tersebut dilakukannya lantaran tidak menginginkan ada orang yang seenaknya melakukan transfer tanpa sepengetahuannya.
"Jadi nggak ada yang bisa (seenaknya). Musti nanya dulu, 'Bu, bener nih ada yang mau kasih uang sama Ibu?' Kalau saya bilang ya, baru oke, masuk. Kalau nggak, ya nggaklah," jelas Megawati.
Megawati mengatakan, hal tersebut bermula ada kader dari PDIP yang menjanjikan rekannya itu kekuasaan atau jabatan, dengan cara berpura-pura menjadi orang yang aksesnya dekat dengan Ketua Umum PDIP.
"Ada yang bilang sama orang, saya ini bisa menghubungi Ibu Mega, Ketua Umum, dengan gampang, asal kamu kasih dulu dengan saya mula-mula Rp1 miliar," kata Megawati, disambut tawa kadernya yang hadir.
Tak lama kemudian, Megawati pun meminta para kader-kadernya itu tidak tertawa atas sindirannya tersebut. Sebab menurutnya, perilaku orang yang ditudingnya tersebut bisa saja terjadi pada kader-kader yang hadir.
"Jangan ketawa. Di antara ini mungkin juga ada. (Terus) Sampai datang ke saya, (lantaran) nggak dipilih. Nangis. Katanya minta uang saya dikembalikan," kata Megawati lagi.
"(Dia bilang) Ibu kan udah menerima uang saya. Saya bilang, di mana? (Dia bilang) Ini nomor rekening Ibu. Mana saya lihat? (Terus) Saya ketawa. Saya bilang, itu bukan nomor rekening saya. Saya nggak tahu nomor rekening siapa itu," ujar Megawati menambahkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
-
Purbaya Gregetan Soal Belanja Pemda, Ekonomi 2025 Bisa Rontok
-
Terjerat PKPU dan Terancam Bangkrut, Indofarma PHK Hampir Seluruh Karyawan, Sisa 3 Orang Saja!
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
Terkini
-
Polisi Sita Buku dan Dokumen dari Rumah Terduga Pelaku Peledakan SMA 72 Jakarta, Apa Relevansinya?
-
Dilimpahkan ke Kejari, Nadiem Makarim Ucapkan Salam Hormat kepada Guru di Hari Pahlawan
-
Soeharto Dapat Gelar Pahlawan, Ketua MPR Ingatkan Pencabutan TAP MPR Anti-KKN
-
Fokus Baru KPK di Proyek Whoosh: Bukan Pembangunan, Tapi Jual Beli Lahan yang Bermasalah!
-
Misteri Pelaku Bom SMAN 72: Kenapa Dipindah ke RS Polri dan Identitasnya Dirahasiakan?
-
Tangis Haru 32 Tahun: Kisah Marsinah, Buruh Pabrik yang Dibunuh, Kini Jadi Pahlawan Nasional
-
Terungkap! Sebelum Ledakan di SMAN 72, Pelaku Tinggalkan Pesan Misterius di Dinding Kelas
-
Ironi Pahlawan Nasional: Marsinah, Korban Orde Baru, Kini Bersanding dengan Soeharto
-
Apa Risiko Pemberian Gelar Pahlawan kepada Soeharto?
-
KPK Soal Kasus Whoosh: Ada yang Jual Tanah Negara ke Negara