Ratu Elizabeth II akan menjadi raja Inggris terlama yang menduduki tahta. Bulan depan, tepatnya pada 9 September pukul 5:30 waktu setempat ia akan melampaui rekor Ratu Victoria yang memerintah selama 23.226 hari, 16 jam dan kira-kira 30 menit.
Saat yang tepat kapan ratu yang kini berumur 89 tahun ini mencapai tonggak, sebenarnya sulit ditentukan. Karena kematian ayahnya, Raja George VI dalam meninggal dalam tidurnya pada tahun 1952 tidak diketahui secara pasti.
Namun, tidak akan ada kemeriahan untuk merayakan pemecahan 'rekor' ini. Juga tidak ada acara resmi lainnya yang direncanakan. Ratu Elizabeth akan menandai kesempatan ini dengan sedikit keterlibatan publik yakni jalur kereta api baru di Skotlandia. Lalu bagaimana kepempimpinan Ratu selama ini dinilai?
"Ratu telah membuat rekor integritas tak tercela. Saya pikir dia sangat dihormati. Dia telah memainkan peran dengan martabat tertentu. Dalam usia touchy-feely ini dia telah melakukan ... dengan cara yang sedikit kuno," kata sejarawan David Starkey.
Sementara Ratu Victoria, yang memerintah selama 63 tahun dan 216 hari antara 1837 dan 1901, membawa Inggris mencapai puncaknya dengan kerajaan global dan ekspansi industri besar, maka aturan ratu Elizabeth sebagian besar menjadi salah satu kontraksi Inggris.
Ini telah mampu membawa Inggris bangkit kembali setelah Perang Dunia II, membongkar kerajaan dan beralih ke Eropa.
Kerajaan telah melewati keruntuhan ekonomi di tahun 1970 dan kebangkitan pada 1980-an, kerusuhan di Irlandia Utara, munculnya masyarakat kurang hormat dan imigrasi massal mengubah wajah negara.
Ratu juga dengan tenang mengarahkan monarki dari skandal yang melanda pemerintahannya pada 1990-an. Dia menggambarkan tahun 1992, di mana anak-anaknya Pangeran Charles dan Andrew terpisah dari istri-istri mereka dan anak Putri Anne bercerai dengan suaminya, sebagai nya "annus horribilis".
Popularitasnya mencapai titik nadir ketika Putri Diana bercerai dari pewaris tahta, Pangeran Charles, tewas dalam kecelakaan mobil di Paris pada tahun 1997. Keluarga kerajaan menjadi sasaran 'kemarahan' rakyat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Saat itu, Ratu dituduh kurang peduli dan salah membaca emosi rakyat Inggris.
Keputusannya untuk menjaga keluarga - termasuk anak-anak Diana, Pangeran William dan Harry - berkabung secara pribadi di real mereka di Skotlandia daripada kembali ke London sangat tidak populer. Setelah mendapat tekanan intens, ia kembali ke London dan ditangani bangsa di TV, memulai rehabilitasi monarki menyambut pesta emas yang hangat dirayakan oleh masyarakat pada tahun 2002. Dan kini secara bertahap popularits kerajaan kembali meningkat. (asiaone.com)
Berita Terkait
-
Etika Trump Dipertanyakan! Raja Charles III Dibelakangi saat Kunjungan Kenegaraan
-
Segini Kekayaan Pangeran Harry yang Gelar Kerajaannya Bakal Dicabut
-
Perusahaan Cadbury Dibuang dari Kerajaan Inggris, Apa Penyebabnya?
-
Usai Borong Oscar, Sutradara Oppenheimer Dapat Gelar Kehormatan dari Kerajaan Inggris
-
Harta Karun Tersembunyi Assad: Potret Ratu Elizabeth II Ditemukan di Istana yang Dikuasai Pemberontak
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Harga Emas Naik Berturut-turut! Antam Tembus Rp 2,399 Juta di Pegadaian, Rekor Tertinggi
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
Terkini
-
KPK Cecar Kabiro Humas Kemnaker Soal Aliran Uang Hasil Pemerasan K3
-
Forum Debat Mahasiswa Semarang: Suarakan Kebijakan Publik dan Masa Depan Indonesia
-
Kuasa Hukum Beberkan Alasan: Penetapan Nadiem Makarim Sebagai Tersangka Dinilai Cacat Hukum
-
Dua Sekolah Internasional di Tangerang Selatan Dapat Teror Bom, Saat Dicek Ternyata Nihil
-
Tebuireng Disebut Jadi Contoh Bangunan Pesantren Ideal oleh Menteri PU
-
Biaya Hanya Rp 75 Ribu, Ini Daftar Lokasi SIM Keliling DKI Jakarta Hari Ini
-
Kementerian PU Akan Mulai Bangun Ulang Ponpes Al Khoziny yang Ambruk, Berapa Perkiraan Biayanya?
-
Anggaran Dipangkas Rp 15 Triliun, Gubernur DKI Siapkan Obligasi Daerah, Menkeu Beri Lampu Hijau
-
Dicecar KPK Soal Kuota Haji, Eks Petinggi Amphuri 'Lempar Bola' Panas ke Mantan Menag Yaqut
-
Hotman 'Skakmat' Kejagung: Ahli Hukum Ungkap Cacat Fatal Prosedur Penetapan Tersangka