Suara.com - Warga asal Pulau Madura yang menjadi korban kapal tenggelam di perairan Sabak Berenam, Selangor, Malaysia, yang terjadi Kamis (3/9/2015) sekitar pukul 10.30 waktu setempat, terus bertambah dari tujuh menjadi 10 orang.
"Selain warga asal Kabupaten Pamekasan, sebanyak tiga orang tenaga kerja asal Kabupaten Sampang, juga dikabarkan meninggal dunia dalam kecelakaan tenggelamnya kapal itu," kata Kasi Perluasan Tenaga Kerja Dinsosnakertrans Sampang Teguh Waluyo di Sampang, Senin (7/9/2015).
Ketiga orang warga Sampang yang dikabarkan meninggal dalam kecelakaan itu adalah Mansur dan Maryamah, pasangan suami istri, serta Marjeli.
Informasi mengenai tenggelamnya tiga orang warga Sampang itu disampaikan oleh keluarga korban yang juga bekerja di Malaysia, yakni Moh Urip.
Teguh mengatakan informasi mengenai meninggalnya tiga TKI asal Kabupaten Sampang ini valid, karena disampaikan langsung oleh para keluarga korban.
Namun demikian, pihaknya belum mengetahui apakah para TKI yang menjadi korban kapal tenggelam itu berangkat ke Malaysia melalui jalur resmi atau tidak.
Dengan demikian, maka TKI asal Pulau Madura yang dikabarkan menjadi korban kapal tenggelam di Perairan Sabak Berenam Selangor, Malaysia yang terjadi Kamis (3/9/2015) sekitar pukul 10.30 waktu setempat itu sebanyak 10 orang.
Tujuh di antaranya berasal dari Kabupaten Pamekasan, sedangkan tiga korban lainnya berasal dari Kabupaten Sampang.
Dinsosnakertrans Sampang mengaku pihaknya akan berkoordinasi dengan Kedutaan Besar RI di Malaysia dan Dinas Tenaga Kerja Jatim terkait kejadian itu. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Tragis! Slamet Rahardjo Tewas Tenggelam di Cilincing
-
16 Ditemukan, 2 Meninggal: Kisah Tragis Kapal Karam di Lampung, Pencarian Terus Berlanjut
-
Mandat Baru AHY dari Prabowo: Lindungi Pesisir Utara Jawa dari Ancaman Tenggelam
-
Melawan Jakarta Tenggelam: Limbah Elektronik Jadi Peringatan Dini Banjir
-
7 Arti Mimpi Tenggelam Menurut Primbon Hingga Tafsir Al-Ahlam
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Investor Mundur dan Tambahan Anggaran Ditolak, Proyek Mercusuar Era Jokowi Terancam Mangkrak?
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
Terkini
-
AGRA Sebut Longsor di PT Freeport Hanya Puncak Gunung Es dari Eksploitasi Mineral di Papua
-
Media Luar Negeri: AS Menyusup Tunggangi Demo Nepal dan Indonesia?
-
Kapolri Listyo Sigit Mau Dicopot Prabowo Lewat Komisi Reformasi Polri? Begini Fakta versi Istana!
-
Raja Ampat Kembali Dikeruk PT Gag Nikel, Susi Pudjiastuti ke Prabowo: Kerusakan Mustahil Termaafkan!
-
Di Balik Ledekan Menkeu Purbaya ke Rocky Gerung, Malah Diduga Sarkas pada Jokowi
-
Bikin Gempar Warga Cipayung, Polisi Buru Orang Tua Pembuang Bayi di Waduk Cilangkap
-
Soal Kemungkinan Periksa Ketua Umum PBNU Gus Yahya dalam Kasus Haji, Begini Jawaban KPK!
-
YLBHI Desak Tim Independen Komnas HAM Dkk Usut Dugaan Pelanggaran HAM Berat pada Kerusuhan Agustus
-
KPK Dalami Dugaan Jual Beli Kuota Haji Melalui Pemeriksaan Ustaz Khalid Basalamah
-
YLBHI Soroti Ada Apa di Balik Keengganan Pemerintah Bentuk TGPF Ungkap Kerusuhan Agustus 2025?