Suara.com - Anggota DPP Gerindra Martin Hutabarat mengatakan, ada aturan selektif untuk anggota Fraksi Gerindra di DPR yang melakukan kunjungan luar negeri. Hal ini dikatakannya menanggapi kunjungan ke Amerika Serikat oleh Fadli Zon bersama rombongannya.
"Sekarang ini memang lebih selektif lah, ya kalau hanya sekedar studi banding jangan (pergi)," kata Martin dihubungi, Jakarta, Senin (7/9/2015).
Namun khusus utuk Fadli, jelas Martin, sudah meminta izin kepada pimpinan fraksi untuk ikut kunjungan kerja.
"Jadi sebelum berangkat, (Fadli Zon) minta persetujuan pimpinan fraksi dulu kalau (periode) kemarin memang nggak boleh sama sekali," ujarnya.
Dia menambahkan, DPP Gerindra juga sudah memberikan persetujuan. Namun, dia tidak mengetahui secara mendetail adanya kelonggaran untuk Fadli berangkat ke Amerika.
"Sudah dong (disetujui DPP). (Alasannya) kalau itu saya tidak tahu, tanya ke DPP, ke Pak Prabowo," kata Anggota Komisi I ini.
Terpisah, Anggota Komisi III DPR Fraksi Gerindra Desmond J Mahesa mengatakan, memang ada instruksi di Ketua DPP Gerindra tentang larangan ke luar negeri. Namun, Desmon tidak tahu alasan pastinya kenapa Fadli Zon bisa pergi ke Amerika.
"Saya tidak paham, saya bukan pengurus partai. Memang Pak Prabowo mengetatkan izin keluar negeri. Kalau melanggar itu, saya sebagai anggota biasa, bisa menyebut itu pembangkangan, tinggal kita lihat saja. Saya bukan pengurus partai, yang saya tahu kalau instruksi pimpinan itu ada hukumannya (jika melanggar), kalau tidak (ada hukuman) saya tidak bisa jawab. Tapi kalau tidak (dihukum), Mungkin Pak Fadli lebih sakti dari Prabowo," ujar Desmond.
BACA JUGA:
Soal Donald Trump, Fadli Zon: Ini Ada Orang yang Gagal Paham
Soal Pertemuan Ketua DPR dan Donald Trump, Ini Tanggapan Ibas
Ini Kata Zulkifli soal Kunjungan Pimpinan DPR ke Donald Trump
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis