Tersangka pencabul anak, Iwan, sering tinggal di musala Al-Barkah, Jalan Pejuang IV, Kelurahan Kelapa Gading Timur, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara. [suara.com/Nikolaus Tolen]
Ketua Rukun Warga 04, Kelurahan Kelapa Gading Timur, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Bahrudin Alwi, kaget warganya menyebut Syanwani alias Iwan bekerja sebagai marbot atau orang yang bertugas mengurus musala Al-Barkah. Menurut lelaki yang kocak ini, tersangka kasus pencabulan anak tersebut cuma singgah di musala.
"Oh bukan, dia bukan marbot, dia itu hanya singgah saja, misalnya saat lagi capek, doa tinggal di sana, todak balik ke rumah, kan dia tidak setiap hari di sana," kata Bahrudin saat ditemui Suara.co di rumahnya, Kelapa Gading Timur, Kamis (10/9/2015).
Lebih lanjut, lelaki yang bekerja di perusahaan Real Estate Nusa Kirana ini mengatakan Iwan tidak memiliki rumah. Rumah keluarga Iwan di RW 05, katanya, sudah digusur pemerintah.
"Iya dia itu dulu tinggalnya di sana (RW 05), tapi rumah orangtuanya sudah digusur. Keluarganya sudah pindah, tapi dia, kan masih bujang, dia tinggal di rumah keluarganya yang di sini (RW 04), dia hanya singgah saja di musala," kata Alwi.
Terkait kabar yang menyebutkan Iwan melakukan pelecehan seksual terhadap anak-anak di musala, dibantah keras Alwi.
"Wah, kalau itu dilakukan di dalam musala, saya marah besar dong, itu tidak masuk akal, saya dapat informasi itu dilakukan di lapangan itu, sore hari, kan sepi, masuk akal, kan. Apa lagi kalau dia lakukan malam hari, musala kan ada yang utus, malam juga digembok, nggak masuk akal kan," katanya.
Apalagi, katanya, Iwan juga menjadi pelatih futsal bagi anak-anak di Lapangan Jabesmen.
Ketika ditanya dimana tempat pelecehan seksual terakhir yang kemudian mengungkap kasus tersebut, Alwi menyebut di dekat musala.
"Itu di dekat musala, bukan di dalam, masa dilakukan di dalam musala, kita sebagai orang muslim, tidak mungkin melakukan itu di dalam musala, iya nggak," kata Alwi.
Saat ini, Iwan sudah berada di Polres Jakarta Utara. Dia menjalani pemeriksaan secara intensif.
"Semula, dia mengaku melakukan terhadap delapan anak, kemudian sepuluh anak, hari ini mengakui 16 anak, kemungkinan bisa bertambah lagi," kata Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait kepada suara.com, Rabu (9/9/2015) malam.
Arist berharap keluarga yang merasa anaknya menjadi korban untuk segera melapor kepada polisi agar bisa ditangani.
Arist mengecam keras kelakukan IW. Ia menyebut tindakan lelaki tersebut sebagai kejahatan kemanusiaan.
"Saya kira saya tidak akan merespons pengakuan korban yang nyatakan dulu dia punya pengalaman pahit sewaktu kecil. Pernah mendapatkan perlakuan yang sama. Itu tidak kami respon. Ini kejahatan kemanusiaan," katanya.
Siapa lelaki berinisial IW itu? Kepada polisi, kata Arist, dia mengaku tukang ojek.
"Katanya, tempat tinggalnya berpindah-pindah. Rumah kosnya, katanya, tergusur. Akhirnya numpang di musala. Itu pengakuannya," kata Arist.
"Oh bukan, dia bukan marbot, dia itu hanya singgah saja, misalnya saat lagi capek, doa tinggal di sana, todak balik ke rumah, kan dia tidak setiap hari di sana," kata Bahrudin saat ditemui Suara.co di rumahnya, Kelapa Gading Timur, Kamis (10/9/2015).
Lebih lanjut, lelaki yang bekerja di perusahaan Real Estate Nusa Kirana ini mengatakan Iwan tidak memiliki rumah. Rumah keluarga Iwan di RW 05, katanya, sudah digusur pemerintah.
"Iya dia itu dulu tinggalnya di sana (RW 05), tapi rumah orangtuanya sudah digusur. Keluarganya sudah pindah, tapi dia, kan masih bujang, dia tinggal di rumah keluarganya yang di sini (RW 04), dia hanya singgah saja di musala," kata Alwi.
Terkait kabar yang menyebutkan Iwan melakukan pelecehan seksual terhadap anak-anak di musala, dibantah keras Alwi.
"Wah, kalau itu dilakukan di dalam musala, saya marah besar dong, itu tidak masuk akal, saya dapat informasi itu dilakukan di lapangan itu, sore hari, kan sepi, masuk akal, kan. Apa lagi kalau dia lakukan malam hari, musala kan ada yang utus, malam juga digembok, nggak masuk akal kan," katanya.
Apalagi, katanya, Iwan juga menjadi pelatih futsal bagi anak-anak di Lapangan Jabesmen.
Ketika ditanya dimana tempat pelecehan seksual terakhir yang kemudian mengungkap kasus tersebut, Alwi menyebut di dekat musala.
"Itu di dekat musala, bukan di dalam, masa dilakukan di dalam musala, kita sebagai orang muslim, tidak mungkin melakukan itu di dalam musala, iya nggak," kata Alwi.
Saat ini, Iwan sudah berada di Polres Jakarta Utara. Dia menjalani pemeriksaan secara intensif.
"Semula, dia mengaku melakukan terhadap delapan anak, kemudian sepuluh anak, hari ini mengakui 16 anak, kemungkinan bisa bertambah lagi," kata Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait kepada suara.com, Rabu (9/9/2015) malam.
Arist berharap keluarga yang merasa anaknya menjadi korban untuk segera melapor kepada polisi agar bisa ditangani.
Arist mengecam keras kelakukan IW. Ia menyebut tindakan lelaki tersebut sebagai kejahatan kemanusiaan.
"Saya kira saya tidak akan merespons pengakuan korban yang nyatakan dulu dia punya pengalaman pahit sewaktu kecil. Pernah mendapatkan perlakuan yang sama. Itu tidak kami respon. Ini kejahatan kemanusiaan," katanya.
Siapa lelaki berinisial IW itu? Kepada polisi, kata Arist, dia mengaku tukang ojek.
"Katanya, tempat tinggalnya berpindah-pindah. Rumah kosnya, katanya, tergusur. Akhirnya numpang di musala. Itu pengakuannya," kata Arist.
Komentar
Berita Terkait
-
Begini Suasana Saat Pencabul Anak-anak Kelapa Gading Diinterogasi
-
Sosok Marbot Musala Pencabul 26 Anak di Mata Warga Kelapa Gading
-
Warga Kelapa Gading Baru Dengar Ada Pencabulan 26 Anak
-
16 Korban Pencabulan di Kelapa Gading Rata-rata Usia 11-17 Tahun
-
Numpang Tinggal di Musala, IW Cabuli 16 Bocah di Kelapa Gading
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Demo di Tengah Reses DPR: Mahasiswa Gelar 'Piknik Protes' Sambil Baca Buku, Cara Unik untuk Melawan
-
IETD 2025: Energi Bersih Bisa Jadi Mesin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Bagaimana Caranya?
-
Berkaca dari Kasus Al-Khoziny, DPR Usulkan Pemerintah Beri Subsidi IMB untuk Pondok Pesantren
-
Susul Viral Tepuk Sakinah, Kini Heboh Tepuk Pajak dari Pegawai DJP
-
Di Depan Perwakilan Keluarga, Polisi Akui Belum Temukan HP Pribadi Arya Daru
-
Demo di DPR, Koalisi Sipil hingga Mahasiswa Desak Hentikan Represi dan Bebaskan Tahanan Politik
-
HUT ke-80 TNI di Monas Hasilkan 126,65 Ton Sampah!
-
Pemerintah Tegaskan Pasal 8 UU Pers Sudah Jamin Perlindungan Hukum bagi Wartawan
-
Gibran Pimpin Upacara Pemakaman Istri Wapres ke-4: Hormat Terakhir untuk Karlinah
-
SK Baru Menkum, Agus Suparmono jadi Waketum Dampingi Mardiono di Pucuk PPP