Suara.com - Pemerintah Arab Saudi membantah tudingan media internasional yang menyatakan bahwa negara itu tidak ikut menampung pengungsi dari negara tetangganya, Suriah, yang sedang dilanda perang saudara dalam beberapa tahun terakhir.
Tudingan itu disampaikan pada Saudi dan beberapa negara kaya Arab lainnya seperti Qatar setelah ribuan pengungsi Suriah mengalir deras ke negara-negara Eropa dalam sebulan terakhir. Ratusan di antaranya tewas dalam upaya menyeberang dari Turki ke Eropa melewati Laut Mediterania.
Berbicara kepada kantor berita Saudi Press Agency, Kementerian Luar Negeri Saudi menyatakan bahwa pihaknya "Arab Saudi telah berupaya membantu para pengungsi Suriah dari perspektif kemanusiaan dan religius dan tak ingin mengumbar upaya-upaya bantuannya demi mendapatkan perhatian dari media."
Dalam pernyataan resminya Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengatakan bahwa untuk menampik "informasi yang salah dan sesat" dari media internasional, maka pihaknya merasa perlu untuk menyampaikan keterlibatannya dalam membantu para pengungsi Suriah.
"Kami telah menerima sekitar 2,5 juta pengungsi Suriah sejak awal konflik," tulis Kemenlu Saudi dalam pernyataan itu.
Para pengungsi itu, terang Kemenlu Saudi, ditempatkan di beberapa kamp dan beberapa di antaranya telah diberikan status warga negara legal.
"Mereka diberikan hak untuk menerima layanan kesehatan, lapangan kerja, dan akses ke lembaga pendidikan serta universitas," tegas Kemenlu Saudi sambil menambahkan bahwa keputusan itu termaktub dalam sebuah dekrit kerajaan pada 2012.
Saudi juga mengatakan bahwa pihaknya telah membantu para pengungsi Suriah di Lebanon, Yordania, dan di beberapa pusat pengungsian lainnya.
"Bantuan yang telah diberikan Arab Saudi kepada rakyat Suriah mencpai 700 juta dolar AS (sekitar Rp9,9 triliun)," bunyi pernyataan itu lebih lanjut.
Bantuan-bantuan itu diberikan dalam rupa makanan, layanan kesehatan, pendidikan, fasilitas pemukiman, termasuk klinik-klinik kesehatan yang dibangun di kamp pengungsian Zaatari, Yordania.
"Kerajaan Arab Saudi sesungguhnya adalah yang terdepan dalam membantu rakyat Suriah," tutup Kemenlu Saudi dalam pernyataan tersebut. (Al Arabiya)
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Pakar Bongkar Pencopotan Sri Mulyani dan Budi Gunawan, Manuver Prabowo Ambil Alih Penuh Kendali?
-
Kapolri Absen Jemput Presiden Prabowo di Bali di Tengah Isu Penggantian TB-1
-
Yusril Ungkap Fakta: Presiden Prabowo Belum Perintahkan Pembentukan Tim Investigasi
-
Dari Ancaman Laporan ke Permintaan Maaf, Ferry Irwandi Umumkan Kasusnya dengan TNI Berakhir Damai
-
'Percuma Ganti Orang, Sistemnya Bobrok', Kritik Keras YLBHI di Tengah Isu Ganti Kapolri
-
Tiga Pesawat Tempur Baru dari Prancis Diserahkan ke TNI AU Awal 2026
-
Istana Bantah Presiden Prabowo Kirim Surpres Penggantian Kapolri ke DPR, Mensesneg: Belum Ada
-
Yakin Ganti Kapolri Cukup? KontraS Sebut Masalah Polri Jauh Lebih Dalam dari Sekadar Pimpinan
-
Komisi III soal Isu Calon Kapolri: Wakapolri atau Suyudi, Kami...
-
Tiga Mahasiswa Masih Hilang Sejak Unjuk Rasa Akhir Agustus, KontraS: Diduga Penghilangan Paksa