Suara.com - Pengungsi Suriah yang dijegal seorang juru kamera perempuan Hungaria akhirnya buka suara. Si pengungsi mengaku tak bisa memaafkan kamerawati yang membuatnya terjerembab jatuh saat berlari menghindari kejaran polisi Hungaria.
Si pengungsi, Osama Abdel-Muhsen Alghadab, sedang menggendong anaknya yang berusia tujuh tahun, Zaid, saat dirinya dijegal oleh Petra Laslo, si juru kamera.
"Bagaimana saya bisa memaafkannya," kata Osama yang saat ini sudah berada di Jerman.
Perlakuan keji itu didapat Osama saat melakukan perjalanan bersama ratusan ribu pengungsi lainnya dari Kota Deir ez-Zor di Suriah yang porak poranda akibat perang saudara.
"Ada ribuan orang dan mereka menahan kami di sana sampai ada sebuah kereta yang membawa kami ke perbatasan. Itu adalah wilayah amat kecil yang disesaki banyak orang," kenang Osama.
"Orang-orang jadi hilang kesabaran lalu berjalan sejauh 10 kilometer ke arah perbatasan dan polisi pun mencegah orang-orang untuk bergerak," sambungnya.
"Suasananya amat kacau, orang saling mendorong. Saya tidak tahu dari mana datangnya. Saya tidak tahu apakah itu seorang juru kamera atau polisi (yang menjegal saya). Saya ingat saya terjatuh," ujar Osama.
"Hidup kami berjalan normal sampai perang melanda daerah kami. Kami bertahan sebentar dan menunggu namun setelah ada penghancuran besar-besaran, kami pergi. Kami ke Turki pada akhir tahun 2012," pungkas Osama.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang kamerawati sebuah televisi swasta melakukan perbuatan keji terhadap para pengungsi. Selain menendang seorang gadis kecil, si kamerawati juga menjegal seorang lelaki yang sedang menggendong anaknya hingga terjatuh.
Atas perbuatannya, kamerawati tersebut dipecat dari pekerjaannya. Dirinya pun dimejahijaukan. (Metro)
BERITA MENARIK LAINNYA:
Orang Kaya Ini Ingin Beli Pulau untuk Tampung Pengungsi
Miris, Masih Anak SMP Sudah Jadi Ahli Mencuri Motor
Demonstran Palestina dan Israel Kembali Bentrok di Masjidil Aqsa
440 Ribu Guru Honorer K2 Diangkat Jadi PNS Mulai 2016
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Video Pengungsi Palestina Diterbangkan ke Indonesia
-
Akhir Era Assad: Gelombang Kepulangan Pengungsi Suriah Dimulai
-
Israel Serang Tenda Pengungsi di Jalur Gaza, Puluhan Warga Tewas
-
Terlunta-lunta Imbas Kebakaran, Warga Kapuk Muara Terharu Dapat Bantuan: Kami Tak Menyangka
-
Kisah Anak Pengungsi dari Suriah dalam Novel The Boys at the Back of The Class
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Pakar Bongkar Pencopotan Sri Mulyani dan Budi Gunawan, Manuver Prabowo Ambil Alih Penuh Kendali?
-
Kapolri Absen Jemput Presiden Prabowo di Bali di Tengah Isu Penggantian TB-1
-
Yusril Ungkap Fakta: Presiden Prabowo Belum Perintahkan Pembentukan Tim Investigasi
-
Dari Ancaman Laporan ke Permintaan Maaf, Ferry Irwandi Umumkan Kasusnya dengan TNI Berakhir Damai
-
'Percuma Ganti Orang, Sistemnya Bobrok', Kritik Keras YLBHI di Tengah Isu Ganti Kapolri
-
Tiga Pesawat Tempur Baru dari Prancis Diserahkan ke TNI AU Awal 2026
-
Istana Bantah Presiden Prabowo Kirim Surpres Penggantian Kapolri ke DPR, Mensesneg: Belum Ada
-
Yakin Ganti Kapolri Cukup? KontraS Sebut Masalah Polri Jauh Lebih Dalam dari Sekadar Pimpinan
-
Komisi III soal Isu Calon Kapolri: Wakapolri atau Suyudi, Kami...
-
Tiga Mahasiswa Masih Hilang Sejak Unjuk Rasa Akhir Agustus, KontraS: Diduga Penghilangan Paksa