Suara.com - Seorang miliuner Mesir mengungkap rencana untuk membeli sebuah pulau guna menampung ratusan ribu pengungsi Suriah dan negara-negara lain yang dilanda konflik. Niat tersebut disampaikan Sawiris dalam sebuah wawancara dengan CNN, hari Minggu lalu.
Sawiris, CEO Orascom Telecom Media and Technology, perusahaan telekomunikasi asal Kairo yang diperkirakan bernilai 2,9 miliar Dolar, memaparkan, langkah pertama untuk menyelesaikan krisis pengungsi adalah mencari persetujuan dari Yunani atau Italia. Sebab, dari dua negara itulah, Sawiris berencana membeli pulau. Karena para pengungsi tidak mempunyai visa, maka harus ada sebuah negara yang mengatur proses masuk mereka ke pulau tersebut.
Sawiris menyatakan, menyediakan status hukum bagi para pengungsi, bahkan di sebuah pulau tak berpenghuni sekalipun, akan jauh lebih sulit ketimbang membeli pulau itu sendiri.
"Kau tidak hanya cukup membawa orang dan menempatkan mereka di sebuah pulau yang terletak di suatu negara," kata Sawiris.
"Kita butuh - sebuah badan kendali paspor," tambahnya.
"Kita butuh orang-orang untuk memeriksanya. Kita butuh data mereka. Kita butuh kepabeanan," lanjutnya.
Langkah selanjutnya adalah untuk mengidentifikasi dan membeli pulau dari Yunani atau Italia. Sawaris memperkirakan ada puluhan pulau tak berpenghuni yang bisa mengakomodasi para pengungsi," kata Sawiris kepada AFP.
Untuk menjalankan rencananya, Sawiris membayangkan sebuah pelabuhan untuk menerima pengungsi di pulau tersebut. Pulau itu pun sudah dilengkapi dengan perumahan, sekolah, dan rumah sakit untuk mereka gunakan.
Kemudian, Sawiris mengatakan bahwa dirinya akan memberikan pekerjaan kepada para pengungsi. Alasannya, perang ini tidak akan berakhir dalam hitungan pekan atau bulan, bahkan tahun.
BERITA MENARIK LAINNYA:
Orang Kaya Ini Ingin Beli Pulau untuk Tampung Pengungsi
Miris, Masih Anak SMP Sudah Jadi Ahli Mencuri Motor
Donald Trump Kembali Dikritik, Kali Ini dengan Darah Menstruasi
Tag
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Video Pengungsi Palestina Diterbangkan ke Indonesia
-
Akhir Era Assad: Gelombang Kepulangan Pengungsi Suriah Dimulai
-
Israel Serang Tenda Pengungsi di Jalur Gaza, Puluhan Warga Tewas
-
Terlunta-lunta Imbas Kebakaran, Warga Kapuk Muara Terharu Dapat Bantuan: Kami Tak Menyangka
-
Kisah Anak Pengungsi dari Suriah dalam Novel The Boys at the Back of The Class
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Pakar Bongkar Pencopotan Sri Mulyani dan Budi Gunawan, Manuver Prabowo Ambil Alih Penuh Kendali?
-
Kapolri Absen Jemput Presiden Prabowo di Bali di Tengah Isu Penggantian TB-1
-
Yusril Ungkap Fakta: Presiden Prabowo Belum Perintahkan Pembentukan Tim Investigasi
-
Dari Ancaman Laporan ke Permintaan Maaf, Ferry Irwandi Umumkan Kasusnya dengan TNI Berakhir Damai
-
'Percuma Ganti Orang, Sistemnya Bobrok', Kritik Keras YLBHI di Tengah Isu Ganti Kapolri
-
Tiga Pesawat Tempur Baru dari Prancis Diserahkan ke TNI AU Awal 2026
-
Istana Bantah Presiden Prabowo Kirim Surpres Penggantian Kapolri ke DPR, Mensesneg: Belum Ada
-
Yakin Ganti Kapolri Cukup? KontraS Sebut Masalah Polri Jauh Lebih Dalam dari Sekadar Pimpinan
-
Komisi III soal Isu Calon Kapolri: Wakapolri atau Suyudi, Kami...
-
Tiga Mahasiswa Masih Hilang Sejak Unjuk Rasa Akhir Agustus, KontraS: Diduga Penghilangan Paksa