Suara.com - Sebanyak 250 bus disiapkan untuk mengantisipasi kemungkinan evakuasi jamaah Indonesia bila cuaca buruk melanda Arab Saudi pada puncak proses ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina).
"Jadi mereka (muassasah) terus memantau (cuaca), mereka juga menyiapkan 250 bus yang disiapkan menjadi bus cadangan untuk mengantisipasi kalau-kalau evakuasi diperlukan dan ini hanya mengantisipasi saja," ujar Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin kepada Antara di Mekkah, Selasa (15/9/2015) malam.
Menteri Agama mengemukakan hal itu usai bertemu dengan Ketua Muassasah Asia Tenggara Muhammad Amin Hasan Indragiri di Mekkah.
Muassasah adalah lembaga swasta yang ditunjuk pemerintah Arab Saudi untuk membantu pelayanan haji.
Ia mengatakan Muasassah akan terus berkoordinasi dengan Pemerintah Arab Saudi dan akan terus menginformasikan perkembangan dan perubahan cuaca kepada Pemerintah Indonesia melalui Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja Mekkah (Kadeker).
Antisipasi cuaca buruk pada saat Armina nampaknya sangat ditekankan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengingat dalam beberapa pekan terakhir cuaca di Arab Saudi cenderung ekstrim, mulai dari suhu udara yang menembus angka di atas 40 derajat celcius, kemudian tiba-tiba hujan lebat di sore hari yang disertai angin kencang serta badai pasir yang melanda Jeddah.
Ketua Muassasah Asia Tenggara Muhammad Amin Hasan Indragiri mengatakan pihaknya juga menyiapkan 250 orang untuk menjaga jamaah haji Indonesia, menyediakan tempat berkumpul jamaah, dan berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan Arab Saudi untuk menyiapkan 25 ambulans untuk mengantisipasi cuaca buruk.
"Insya Allah ini terakhir hujan dan cuacanya sedang. Pemerintah Indonesia akan diberi prakiraan cuaca untuk 10 hari ke depan," katanya.
Peningkatan Selain itu, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin bersama 11 anggota Amirul Haj juga menekankan kepada Muassasah mengenai pentingnya peningkatan pelayanan kepada jamaah pada saat Armina, baik di bidang transportasi, katering, dan tenda menginap.
Tahun ini PPIH dan Muasassah Asia Tenggara telah sepakat untuk memberi kenyamanan kepada jamaah haji reguler di tenda dengan menempatkan pengatur udara dalam ruang (AC), serta karpet baru.
Menurut Menag pada pertemuan itu, Muassasah juga menjanjikan pemberian ekstra makanan kepada jamaah untuk mengantisipasi kekurangan makanan saat Armina.
"Dengan keterangan itu kita meyakini bahwa kualitas penyelenggaraan haji tahun ini bisa lebih baik, karena peningkatan itu harus bisa direalisasikan sesuai dengan janji-janji mereka," ujarnya.
Menag juga mengingatkan jamaah agar pada saat Armina tidak membawa koper yang besar, cukup membawa tas jinjing, karena jamaah hanya satu malam di Arafah dan 2-3 malam di Mina.
Tag
Berita Terkait
-
Waspada Ancaman di Tanah Suci: Mengapa Meningitis Jadi Momok Jemaah Haji dan Umrah Indonesia?
-
KPK Periksa Lagi Bos Maktour Usai Penyidik Pulang dari Arab, Jadi Kunci Skandal Kuota Haji
-
Kendala Teknis di Kemenhaj, Pelunasan Biaya Haji Khusus 2026 Tersendat
-
Pemerintah Beri Relaksasi Pelunasan Biaya Haji untuk Calon Jemaah di Tiga Provinsi
-
Masih Terdampak Bencana, Seleksi Petugas Haji di Aceh, Sumbar, dan Sumut Ditunda
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
DPR Usul Presiden Bentuk Kementerian Bencana: Jadi Ada Dirjen Longsor, Dirjen Banjir
-
Pemerintah Pulangkan 2 WN Belanda Terpidana Kasus Narkotika Hukuman Mati dan Seumur Hidup
-
Aksi 4 Ekor Gajah di Pidie Jaya, Jadi 'Kuli Panggul' Sekaligus Penyembuh Trauma
-
Legislator DPR Desak Revisi UU ITE: Sikat Buzzer Destruktif Tanpa Perlu Laporan Publik!
-
Lawatan ke Islamabad, 6 Jet Tempur Sambut Kedatangan Prabowo di Langit Pakistan
-
Kemensos Wisuda 133 Masyarakat yang Dianggap Naik Kelas Ekonomi, Tak Lagi Dapat Bansos Tahun Depan
-
27 Sampel Kayu Jadi Kunci: Bareskrim Sisir Hulu Sungai Garoga, Jejak PT TBS Terendus di Banjir Sumut
-
Kerugian Negara Ditaksir Rp2,1 T, Nadiem Cs Segera Jalani Persidangan
-
Gebrakan KemenHAM di Musrenbang 2025: Pembangunan Wajib Berbasis HAM, Tak Cuma Kejar Angka
-
LBH PBNU 'Sentil' Gus Nadir: Marwah Apa Jika Syuriah Cacat Prosedur dan Abaikan Kiai Sepuh?