Suara.com - Kelompok ekstrim bersenjata meneror warga di Sulawesi Tengah. Mereka membunuh tiga warga yang bekerja sebagai petani dengan keji. Diduga kuat, pelakunya adalah kelompok pimpinan Santoso, gembong teroris di kawasan Indonesia bagian timur.
"Dari hasil penyelidikan kami memang aksi (pembunuhan warga) itu dilakukan oleh kelompok Santoso," kata Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, saat dihubungi melalui telepon, Kamis (17/9/201).
Saking kejinya, kelompok teroris itu bahkan membunuh dengan memenggal kepala korban. Pihak aparat kepolisian menilai aksi brutal itu dilakukan sebagai aksi balas dendam setelah kelompok mereka baku tembak dengan Brimob Polri di Poso pertengahan bulan lalu, yakni pada tanggal 16, 17, 18 dan 19 Agustus. Dalam baku tembak itu satu anggota kelompok Santoso tewas tertembak dan satu anggota Polri juga meninggal.
"Mereka sudah mengancam, darah dibalas dengan darah. Mereka juga telah membunuh warga," ujarnya.
Menurut Badrodin, kelompok teroris ini akan membunuh siapa saja yang mereka termui ketika keluar dari persembunyiannya di kawasan hutan pegunungan Sulawesi Tengah.
"Itu aksi balas dendam, mereka juga membuat teror kepada masyarakat setempat," katanya.
Diberitakan sebelumnya, peristiwa pembunuhan terhadap warga yang pertama terjadi di Dusun Baturiti, Desa Balinggi, Kabupaten Parigi Moutong, Minggu (13/9/2015). Warga yang menjadi korban adalah I Nyoman Astika (70), dia tewas dengan lehernya dipenggal.
Kemudian, pada Senin (14/9/2015) pukul 10.00 WITA di Desa Torue, Parigi Moutong mereka kembali membunuh warga, yaitu Hengky (50).
Pada Selasa (15/9/2015) sore ditemukan satu mayat warga lagi dengan kondisi badan penuh luka tusukan. Korban ditemukan oleh Tim gabungan Polres Parigi Moutong dan Brimob Polda Sulteng, di kilometer 10 dari Desa Salubunga, Kecamatan Sausu.
BERITA MENARIK LAINNYA:
Tersangka Pembunuh Angeline Dikeroyok Sesama Tahanan
Buat 'Bom Waktu' Rakitan, Remaja Diundang Obama ke Gedung Putih
Mayat Jaksa Ditemukan Disemen Dalam Tong di Subang Jaya
Mengapa Kopaja Kebut-kebutan di Jalan? Ini Pengakuan Supirnya
Berita Terkait
-
Orang Tua Wajib Waspada! Kapolri Sebut Paham Ekstrem Kini Susupi Hobi Game Online Anak
-
Kapolri dan Sri Sultan Pimpin Apel Jaga Warga, Perkuat Keamanan Berbasis Komunitas di DIY
-
Celoteh Akademisi Soal MK: Penugasan Polisi Aktif ke Luar Instansi Dibolehkan, Kok Bisa?
-
Hormati Putusan MK, Polri Siapkan Langkah Operasional Penataan Jabatan Eksternal
-
Boni Hargens: Putusan MK Benar, Polri Adalah Alat Negara
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Kementerian HAM Akan Kumpulkan Seluruh Data Hak Asasi Manusia Lewat Platform Ini
-
Ngeri! Cekcok di RS Duta Indah Berujung Petaka, Wanita Dihajar Mantan Suami Sampai Gigi Rontok
-
KPK Kembalikan Aset Korupsi Taspen, Anggota DPR: Ini Harus Jadi Standar Penyelesaian Kasus
-
Jejak Intelektual Dwinanda Linchia Levi: Dosen Brilian Untag yang Tewas Misterius di Hotel
-
Roy Suryo 'Disikat' Polisi, Dicekal ke Luar Negeri Malah Cuma Senyum: Misi di Australia Beres!
-
MK Batalkan Skema HGU 190 Tahun di IKN, DPR Usulkan Prabowo Terbitkan Perppu
-
Lebih Dekat, Lebih Hijau: Produksi LPG Lokal untuk Tekan Emisi Transportasi Energi
-
Gibran Wakilkan Pidato Presiden di KTT G20, Ini Alasan Prabowo Tak Pergi ke Afrika Selatan
-
Profil Irjen Argo Yuwono: Jenderal Kepercayaan Kapolri Ditarik dari Kementerian Buntut Putusan MK
-
Hadiri KTT G20 di Afsel, Gibran akan Berpidato di Depan Pemimpin Dunia