Suara.com - Nasib para pengungsi asal Timur Tengah di Eropa kian tak menentu. Negara-negara anggota Uni Eropa hingga saat ini belum menyepakati skema penanganan pengungsi yang efektif dan manusiawi, sementara negara-negara Eropa bagian timur memberlakukan kebijakan keras terhadap para pengungsi yang mencoba masuk wilayah negara mereka.
Senin, 14 September 2015, para menteri dalam negeri dari negara-negara anggota Uni Eropa batal menyepakati sistem kuota yang harus dipatuhi tiap negara untuk menerima jumlah minimal pengungsi. Sebagai langkah lanjutan, Presiden Dewan Uni Eropa, Donald Tusk mengundang seluruh pemimpin negara-negara Uni Eropa dalam sebuah pertemuan hari Rabu pekan depan guna mencari jalan keluar terbaik untuk mengatasi masalah pengungsi.
Bak dihimpit dari kanan dan kiri, para pengungsi yang masih tertahan di negara-negara Eropa bagian timur kesulitan menembus sejumlah perbatasan negara yang mereka lalui. Sebelumnya, ribuan pengungsi yang ingin masuk Hungaria dari Serbia untuk melanjutkan perjalanan mereka ke negara-negara Uni Eropa lainnya, bentrok dengan polisi Hungaria. Mereka dilarang masuk sehingga terpaksa mencari jalan lain lewat Kroasia.
Namun, perlakuan Kroasia tak lebih baik. Kroasia menutup tujuh dari delapan perbatasannya dengan Serbia, hari Jumat (18/9/2015). Negara anggota termuda blok ekonomi Uni Eropa itu mengaku sudah tak sanggup menerima lebih dari 11.000 imigran yang masuk ke wilayah mereka dari Serbia untuk menyelinap ke Slovenia dengan menggunakan kereta.
Kroasia mengaku mungkin akan mengerahkan tentaranya untuk mencegah ribuan pengungsi menyeberangi negara mereka. Pihak berwajib Kroasia sudah menampung sebagian pengungsi di Zagreb, namun tak mampu menahan mereka yang berhasil menembus perbatasan menuju Slovenia karena kurangnya personel.
Riad, seorang lelaki asal Baghdad, Irak, menceritakan bagaimana dirinya terpisah dari istri dan anaknya yang dibawa ke pusat penampungan pengungsi di Zagreb.
"Hanya perempuan dan anak-anak yang diperbolehkan untuk naik bus. Istri dan anak saya hilang dan mereka (polisi) tidak memperbolehkan saya ikut naik dengan mereka. Ponsel saya tidak aktif pula," kata Riad.
Di Slovenia, mereka yang berhasil lolos pun tak berarti bernasib lebih baik. Buktinya, polisi Slovenia menghentikan sebuah kereta yang membawa sekitar 150 pengungsi di stasiun kereta Dobova dan memaksa mereka kembali ke Kroasia. (Reuters)
Tag
Berita Terkait
-
PBB Beberkan Data Mengerikan Serangan Israel, Tiap 8 Menit Jatuhkan Satu Bom di Gaza
-
CEK FAKTA: Video Pengungsi Palestina Diterbangkan ke Indonesia
-
Akhir Era Assad: Gelombang Kepulangan Pengungsi Suriah Dimulai
-
Israel Serang Tenda Pengungsi di Jalur Gaza, Puluhan Warga Tewas
-
Terlunta-lunta Imbas Kebakaran, Warga Kapuk Muara Terharu Dapat Bantuan: Kami Tak Menyangka
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Pemprov Riau Diperingatkan KPK: Sudah 4 Gubernur Kena OTT! Ada Masalah Serius di PBJ?
-
Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur: Saksi Kunci Kembali Mangkir
-
ASN DKI Dapat Transportasi Umum Gratis, Gubernur Pramono: Tak Semua Gajinya Besar
-
Digelar Perdana Besok, Adam Damiri Siap Hadiri Sidang PK di PN Jakpus
-
Jakarta Utara Siaga Banjir Rob! Supermoon Ancam Pesisir November Ini
-
Ironi! Pejabat Riau Sampai Ngutang Bank Demi Setor 'Jatah Preman' ke Gubernur
-
Koalisi Sipil Sebut Usulan Pahlawan Upaya Cuci Dosa Soeharto: Cuma Orang Gila Maafkan Diri Sendiri
-
Gubernur Riau Telah Terima Uang Pemerasan Rp4,05 Miliar, Ada yang Mengalir ke PKB?
-
Rumah Hakim Kasus Korupsi Anak Buah Bobby Terbakar, Begini Kata Polisi usai 2 Kali TKP
-
Hotman Paris Sebut Saksi Ahli CMNP Jadi 'Senjata Makan Tuan' dalam Sidang Sengketa NCD