Suara.com - Sejumlah Kepolisian Daerah (Polda) di Indonesia bagian Timur meminta bantuan tambahan pasukan untuk pengamanan pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak nanti. Pasalnya di daerah tersebut berpotensi dan rawan konflik saat Pilkada.
"Ada beberapa daerah (Polda) meminta back up, yaitu Maluku Utara dan Papua Barat. Nanti kami backup masing-masing satu kompi dari Mabes Polri," kata Asisten Operasi Kapolri, Irjen Pol Unggung Cahyono di sela-sela mengisi seminar tentang pengamanan Pilkada serentak di Gedung PTIK, Jakarta Selatan, Senin (21/9/2015).
Dia menjelaskan, hingga saat ini masa kampanye situasi di daerah yang menyelenggarakan Pilkada serentak masih tergolong aman dan kondusif. Diprediksi situasi dan kondisi mulai tak kondusif dan berpeluang konflik adalah saat menjelang masa tenang kampanye nanti.
"Untuk saat ini situasi aman, paling nanti dilihat menjelang masa tenang," ujarnya.
Dia menambahkan, bantuan personel itu akan dikerahkan Mabes Polri saat jelang hari tenang hingga selesai pengutan suara. Selain itu, pihak Kepolisian terus meningkatkan kewaspadaan dan penertiban dan keamanan masyarakat.
"Daerah sesuai ancaman yang ada selama ini yakni Nusa Tenggara Barat seperti Mataram, Sumbawa dan lainnya," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
Terkini
-
Perkuat Konektivitas, Ahmad Luthfi Tinjau Perbaikan Jalan WiradesaKajen Senilai Rp33,348 Miliar
-
DPR RI Resmi Sahkan Pansus Penyelesaian Konflik Agraria, Ini Daftar Anggotanya
-
Indonesia Punya Berapa Kilang Pertamina? Disinggung Menkeu Purbaya Sebelum Kilang Dumai Terbakar
-
Rocky Gerung Sebut Kecemasan Menyelimuti Murid, Guru, dan Orang Tua Akibat Program MBG
-
Numpang Kantor Polda Kalbar, KPK Periksa Wabup Mempawah Juli Suryadi, Kasus Apa?
-
KPK Tetapkan Staf Ahli Mensos dan Kakak Hary Tanoe sebagai Tersangka Korupsi Bansos Beras
-
Tragedi Cinta Segitiga di Cikarang: Tukang Cukur Tega Bunuh Sahabat Demi Penjual Es Sheyla
-
KPK Telusuri Aliran Uang Korupsi Bank BJB ke Keluarga Ridwan Kamil
-
Pemerintah Resmi Sahkan Kepengurusan Mardiono Pimpin PPP, AD/ART Tak Berubah Jadi Patokannya
-
Tepis Siswi Tewas karena MBG, Laporan Dinkes Bandung Barat Dicorat-coret Dosen ITB: Saya Gak Tahan!