Suara.com - Saat konflik Suriah memasuki tahun kelimanya, jutaan warga Suriah yang mengungsi ke negara tetangga, Turki, kembali merayakan Idul Adha jauh dari lingkungan hidup yang mereka kenal bersama orang yang mereka cintai.
Belum lama ini, ribuan pengungsi bergerak ke perbatasan Turki dengan Eropa, dan menuntut agar mereka diizinkan melakukan perjalanan ke Yunani dengan tujuan memperoleh kesejahteraan lebih besar, tapi permohonan mereka dihadapi oleh polisi anti-huru-hara. Ratusan pengungsi Suriah masih menunggu di Provinsi Istanbul dan Edirne di bagian barat-laut negeri tersebut.
Pengungsi mengeluhkan kegagalan Turki memberi mereka status pengungsi penuh, sehingga mereka harus berjuang untuk memperoleh layanan dasar dan pekerjaan.
"Turki tidak menyediakan mereka status pengungsi resmi, sehingga warga Suriah tidak memiliki hak untuk bekerja di negeri itu," kata mantan pejabat UNHCR dan Wakil Ketua Pusat Penelitian Migrasi dan Suaka Metin Corabatir kepada Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis.
"Mereka memandang Eropa sebagai satu-satunya harapan dan mengejar impian, sekalipun nyawa mereka terancam bahaya," katanya.
Arus pengungsi yang berusaha mencapai Eropa melalui Turki lewat Laut Aegea telah meningkat, dan jumlah korban jiwa terus bertambah saat makin banyak kapal berusaha menyeberangi laut dan gagal mencapai Yunani.
"Masyarakat sipil dan organisasi bantuan kemanusiaan akan mengumpulkan hewan kurban untuk Idul Adha dan mengirimnya kepada pengungsi," kata Corabatir. Ia menambahkan mereka juga membagikan makanan, pakaian serta bantuan lain.
Hampir 5.000 pengungsi Suriah yang tinggal di seluruh Turki menyeberang kembali ke dalam wilayah Suriah meskipun bentrokan berkecamuk di perbatasan. Mereka bermaksud merayakan Idul Adha bersama keluarga mereka, demikian laporan Kantor Berita Dogan.
Beberapa kelompok warga Suriah berkumpul di tempat penyeberangan perbatasan Oncupinar di Turki, yang telah ditutup sejak Maret, agar mereka bisa menyeberang ke dalam wilayah Suriah. Mereka telah mendaftar dan menyeberangi perbatasan, kata laporan tersebut. Ditambahkannya, para pejabat keamanan mengizinkan pengungsi menyeberang sampai akhir Idul Adha.
Beyen Alevat, warga yang mengungsi dari Aleppo di Suriah, mengatakan perempuan itu tinggal di satu ruangan bersama tujuh saudarinya. "Kami merayakan Idul Adha yang menyenangkan di Suriah. Kami sangat merindukan hari-hari itu. Kami ingin kembali ke negeri kami, pulang untuk merayakan hari itu." Turki telah menampung hampir 2,3 juta pengungsi hingga September, kata Kementerian Luar Negeri Turki.
Hampir 260.000 orang Suriah ditampung di beberapa kamp pengungsi, dan sisanya tinggal di ibu kota provinsi di seluruh Turki. Negeri tersebut juga menampung lebih dari 200.000 pengungsi Irak yang menyelamatkan diri dari kekerasan anggota Negara Islam di tanah air mereka. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Dean James Cetak Rekor di Liga Europa, Satu-satunya Pemain Indonesia yang Bisa
-
Musim Hujan Tiba Lebih Awal, BMKG Ungkap Transisi Musim Indonesia Oktober 2025-2026
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
Terkini
-
KPK: Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi Diduga Terima Rp 79,7 Miliar dari Kasus Dana Hibah
-
Mengenal Kapal Flotilla yang Bawa Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza Tapi Disergap Tentara Israel
-
Bukan Mengada-Ada, Polisi Ungkap Alasan Kondom Jadi Bukti di Kasus Kematian Arya Daru
-
BRI Catat Serapan FLPP Tertinggi, Menteri PKP Apresiasi Dukungan untuk Rumah Subsidi
-
Kepala BGN: Dampak Program MBG Nyata, Tapi Tak Bisa Dilihat Instan
-
Musim Hujan Tiba Lebih Awal, BMKG Ungkap Transisi Musim Indonesia Oktober 2025-2026
-
Rocky Gerung: Program Makan Bergizi Gratis Berubah Jadi Racun karena Korupsi
-
Keputusan 731/2025 Dibatalkan, PKB: KPU Over Klasifikasi Dokumen Capres
-
Bantah Makam Arya Daru Diacak-acak Orang Tak Dikenal, Polisi: Itu Amblas Faktor Alam!
-
Menkes Budi Tegaskan Peran Kemenkes Awasi Keamanan Program Makan Bergizi Gratis