Suara.com - Pemerintah Cina menghukum sebanyak 249 pejabatnya karena malas. Mereka dinilai hanya menghabiskan dana pemerintah, menunda proyek dan menduduki tanah negara.
Reuters melansir saat ini Cina tegah memerangi perilaku korup pejabatnya. Dari ratusan pejabat itu, kebanyakan mereka ada di 24 provinsi. Mereka dipecat dan dihukum penurunan pangkat jabatan.
"Tujuan dari hukuman terhadap pejabat tersebut adalah untuk meningkatkan kerja dan mengatasi kemalasan dalam pemerintah dan tidak berbuat apa-apa. Ini untuk memastikan bahwa target pembangunan ekonomi tahun ini berada dalam jalur yan benar," kata salah seorang pejabat Cina yang tak ingin disebut namanya.
Ekonomi Cina sepanjang 2015 berada dalam kondisi paling lambat. Menukiknya pasar saham negara itu serta kebijakan devaluasi yuan secara mengejutkan dan mengguncang pasar global menimbulkan keraguan atas kemampuan pemerintah untuk menangani masalah ekonomi.
Reuters mencatat hingga akhir Agustus 2015 pemerintah menarik anggaran tidak terpakai. Jumlahnya mencapai 296 miliar yuan (46,5 miliar dolar AS). Dana tersebut sudah dialihkan untuk proyek pembangunan darurat dan meningkatkan kehidupan masyarakat.
Sementara sebelumnya, Perdana Menteri Cina Li Keqiang berulangkali mengecam para pejabat yang dianggap malas dalam menjalankan arahan pemerintah pusat karena takut menjadi incaran badan anti korupsi. (Reuters)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
Terkini
-
Bareskrim Ringkus 17 Pengedar Narkoba Jelang DWP 2025 di Bali, Ada 6 Sindikat!
-
Catatan Akhir Tahun: Industri Rokok Kian Terang-Terangan Melobi Pemerintah
-
Respons Putusan MK, Setyo Budiyanto Tegaskan KPK Masih Perlukan Penyidik dari Polri
-
Soroti Penangkapan Massal, Mahfud MD Minta Penahanan Ribuan Demonstran Dievaluasi
-
Laka Maut Bus PO Cahaya Trans Tewaskan 16 Orang, Komisi V Minta Investigasi: Apa Ada Kelalaian?
-
Soal Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih, Sosiolog Dr. Okky: Presiden Seolah Bersembunyi
-
PKB Sambut Wacana Pilkada Dipilih DPRD, Sebut Itu Usulan Lama Cak Imin
-
Perumahan Tangguh Iklim, Kebutuhan Mendesak di Tengah Krisis Bencana Indonesia
-
Beli Cabai dari Petani Aceh, Rano Karno Pastikan Ketersediaan Pangan Jakarta Aman hingga Januari
-
OTT Jaksa Oleh KPK, Komjak Dorong Pembenahan Sistem Pembinaan