Suara.com - Ketua DPP Partai Nasional Demokrat Viktor Laiskodat mengatakan tidak masalah KPK memeriksa Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh terkait kasus dugaan suap mantan Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho kepada hakim dan panitera Pengadilan Tata Usaha Negara Medan, Sumatera Utara.
"Siapa saja di negeri ini boleh diminta datang (KPK), nggak ada masalah itu," kata Viktor di DPR, Jakarta, Kamis (1/10/2015).
Nama Paloh disebut dalam Berita Acara Perkara M. Yagari Bhastara Guntur alias Gerry yang merupakan pengacara anak buah mantan Ketua Mahkamah Partai Nasdem O. C. Kaligis. Baik Gerry maupun Kaligis, sekarang sudah menjadi tersangka dalam kasus tersebut.
Viktor menambahkan nama Paloh disebut-sebut ada dalam pertemuan antara elite Partai Nasdem dan Gatot di kantor DPP Nasdem, Gondangdia, Jakarta Pusat. Pertemuan tersebut terjadi sebelum kasus dugaan suap hakim dan panitera terungkap.
Menurut Viktor pertemuan Paloh dan Gatot wajar.
"Gatot sebagai gubernur cerita ada masalah dengan wakil gubernur, tidak pernah cocok. Nah itu minta untuk ketemu supaya didamaikan mereka. Setelah keluar (pertemuan) dari situ harus berdamai, itu perintah bang Surya, sebagai kakak untuk memberikan nasehat pada adik adiknya," ujar dia. "Yang nggak boleh, namanya ketua umum itu ketemu itu terus minta duit."
Dia enggan berspekulasi soal kaitan Partai Nasdem dalam kasus tersebut.
"Saya tidak pernah berpikir seperti itu (Nasdem dikait-kaitkan), kita berpikir positi saja, silakan saja mau sebut siapapun, pertanyaannya kembali kepada morality dan hati nuranimu," ujar dia.
Tag
Berita Terkait
-
Kalau Terbukti, Patrice Rio Capella Dipecat dari Nasdem
-
Evy Bicara Soal Kejagung dan Islah Gatot-Tengku di Kantor Nasdem
-
Dalami Keterlibatan Petinggi Nasdem, KPK Tunggu Fakta Baru Sidang
-
Kasus Suap Hakim PTUN, Sekjen Partai Nasdem Diperiksa KPK
-
Kesal Eksepsi Ditolak Hakim, Kaligis Minta Jaksa KPK Mundur
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
Terkini
-
Hotman Paris Minta Nadiem Makarim Dibebaskan: Penetapan Tersangka Kasus Laptop Dinilai Cacat Hukum
-
Menteri Haji dan Umrah Serahkan 200 Nama Calon Pejabat ke KPK, Ada Apa?
-
Menkum Sahkan Kubu Mardiono Dinilai Redam Dualisme PPP: Ibarat Sepak Bola, 90 Menit Selesai!
-
Tragedi Maut Al Khoziny: Kemenag Janji Rombak Aturan, Standar Bangunan Pesantren Segera Ditetapkan
-
Menteri Haji Sambangi Gedung KPK Usai Jumatan, Sinyal Baru Kasus Korupsi Kuota Haji?
-
PSI Dikritik Habis! Sembunyikan Jokowi, Malah Tampilkan Kaesang yang 'Tak Layak Jual'
-
Sejauh Mana Kesiapan IKN jadi Ibu Kota Politik? Begini Update dari Kepala Otorita
-
Malu-malu Umumkan Jokowi Jadi 'Bapak J', PSI Dicurigai Partai Tertutup: "Aneh Bila Belum Dipublish"
-
Brigadir Esco Dibunuh Istri: Brigadir Rizka Sintiani Dibantu Orang Lain Angkat Mayat Suami?
-
DPR RI Dukung Pembekuan Izin TikTok, Tapi Minta Tidak Matikan Ekosistem UMKM