Suara.com - Pemerintah Indonesia mengakukan tiga tuntutan perbaikan fasilitas ibadah haji ke pemerintah Arab Saudi agar penyelenggaraan ibadah tersebut pada tahun-tahun mendatang lebih baik dan jauh dari musibah yang menimbulkan korban jiwa.
"Ada beberapa hal, 2--3 hal yang kami ikhtiarkan secara serius," kata Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin seperti dikutip Antara di Jeddah, Arab Saudi, Kamis.
Ia mengaku sangat sedih ketika berada di Arafah dan menyaksikan tenda jemaah di Maktab 8 roboh oleh angin kencang yang kekuatannya lebih kecil daripada angin yang mampu memicu crane roboh di Masjidilharam, Mekah.
Akibat sejumlah tenda di Maktab 8 roboh, kata dia, fasilitas lainnya tidak berfungsi karena listrik padam yang berdampak pula pada water cooler tidak bekerja sehingga tenda menjadi panas dan banyak anggota jemaah mengalami dehidrasi dan ada yang wafat.
"Saya sudah membuat surat resmi kepada Menteri Haji (Arab Saudi) agar kondisi di Arafah diperbaiki, tenda dan pembangkit listrik dibuat permanen," kata Lukman.
Menurut dia, hal itu sangat mungkin dilakukan pemerintah Arab Saudi karena tenda di Mina pun sudah permanen.
Demikian pula, dengan pembangkit listrik yang permanen, sangat diperlukan di Arafah agar mampu memasok kebutuhan listrik berapa pun yang dibutuhkan untuk kenyamanan selama jemaah menginap dan melakukan wukuf di Arafah.
Lukman sebagai Menteri Agama dan Amirul Hajj juga meminta pemerintah Arab Saudi membuat tingkat untuk tenda-tenda jemaah menginap (mabit) di Mina, mengingat relatif cukup banyak anggota jemaah Indonesia yang tinggal di Mina Jadid.
"Tidak hanya terlalu jauh, tetapi tenda di Mina Jadid juga dari sisi syar'i itu problematik terkait dengan sah atau tidaknya meragukan," katanya.
Untuk hal itu pun, dia sudah mengajukan surat ke Kementerian Haji agar tenda di Mina ditingkat agar tidak ada lagi jemaah yang tinggal di Mina Jadid.
Sebanyak tujuh Maktab jemaah Indonesia tinggal di Mina Jadid yang jaraknya sekitar 7 kilometer dari Jamarat, tempat lontar jamrah.
Sebagian besar korban meninggal dan luka pada peristiwa Mina tinggal di Mina Jadid, yaitu jemaah Kloter JKS 61 (Jakarta-Bekasi).
Selain itu, Lukman juga akan mengupayakan pada musim haji mendatang gelang identitas jemaah dipasang chip agar keberadaaan dan pergerakan jemaah bisa terpantau oleh GPS.
Menurut dia, penggunaan chip sudah diwacanakan tahun lalu. Namun, pada tahun ini karena terkait waktu yang tidak cukup, tidak bisa diterapkan.
Sampai saat ini, sebanyak 74 anggota jemaah haji Indonesia masih belum diketahui keberadaan mereka dan belum kembali ke pemondokan sejak peristiwa Mina, 24 September 2014.
Secara keseluruhan, di luar musibah crane dan peristiwa Mina, Lukman menilai penyelenggaraan ibadah haji berjalan baik, terkait dengan peningkatan layanan di bidang pemondokan (hotel sekelas bintang tiga), transportasi (bus antarkota mulai ditingkatkan kualitasnya, terutama pada gelombang kedua), dan katering (pertama kalinya jemaah mendapat layanan makan siang sebanyak 15x di Mekah). (Antara)
Berita Terkait
-
KPK Mengaku Miris saat Usut Korupsi Makanan dan Akomodasi Haji di BPKH
-
Syarat dan Dokumen Daftar Petugas Haji 2026, Buka Pendaftaran 22 November 2025
-
Link Pendaftaran Petugas Haji 2026, Buka Hari Ini 22 November 2026
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Bukan Cuma Guru Ngaji, Ketua Kelompok Pengajian di Jember Kini Dapat Uang Insentif
-
Siswa Mengadu soal Perundungan di Sekolah, Wagub Rano Karno Janji Usut Tuntas
-
Mendagri Harap Karang Taruna Jadi Motor Penggerak Perubahan Desa
-
Tak Terima Jadi Tersangka, Kakak Hary Tanoe Kembali Ajukan Praperadilan Lawan KPK
-
Hadiri Acara 50 Tahun Kemerdekaan Republik Angola, Mendagri: Kehormatan Besar bagi Rakyat Indonesia
-
KUHAP Baru Disahkan, Ahli Peringatkan 'Kekacauan Hukum' Januari 2026: 25 Aturan Pelaksana Belum Siap
-
Kasus Kekerasan di Jakarta Melonjak, Anak-anak Jadi Korban Paling Dominan
-
LBH Jakarta Tegaskan Judicial Review KUHAP Bisa Menegasikan Marwah MK
-
KUHAP Disahkan, Masyarakat Sipil Desak Prabowo Terbitkan Perppu Pembatalan
-
DPR 'Sembunyikan Draf' RUU KUHAP: Pengesahan Tertutup Tanpa Partisipasi Publik