Suara.com - Sedikitnya 86 orang dinyatakan meninggal dunia dalam musibah tanah longsor yang melanda kawasan Santa Catarina Pinula, Guatemala. Sejak insiden yang terjadi pada Kamis (1/10/2015) malam, sebanyak 350 orang belum ditemukan.
Di lokasi terjadinya tanah longsor, kerabat korban ikut membantu petugas yang menggunakan alat berat untuk menggali gundukan tanah. Setiap tumpukan tanah yang diangkat, penggali menemukan barang-barang pribadi warga seperti kasur, buku, mainan, dan lainnya.
Sambil membawa foto orang-orang yang mereka cintai, kerabat korban berbaris di tenda-tenda yang dipakai untuk mengumpulkan jenazah dekat lokasi. Sebagian menangisi kerabat mereka, sementara sebagian lainnya tampak kebingungan mencari keluarga mereka di antara deretan jenazah.
"Ini adalah musibah terburuk yang terjadi kepada kami," kata Ana Maria Escobar, yang masih menunggu kabar 21 anggota keluarganya.
"Sejauh ini baru ipar perempuan saya yang ditemukan," sambungnya sambil menangis tersedu.
Seorang penggali menemukan jenazah seorang gadis kecil dengan luka gores di kaki dan tangannya. Petugas menduga, luka-luka itu merupakan tanda bahwa si gadis kecil meronta-ronta untuk keluar dari tanah yang menimbunnya.
Gaby Ramirez, seorang warga berusia 18 tahun, mengaku menggali tanah dengan sekop sejak pukul 6 pagi untuk mencari saudara lelakinya yang ikut tertimbun.
Akibat hujan lebat, sebuah tebing longsor, menimpa perkampungan di sebuah lembah yang dikenal dengan nama El Cambray Il. Peristiwa ini menelan banyak korban karena terjadi di malam hari, saat sebagian besar warga sudah pulang ke rumah dari aktivitasnya.
Sebagian rumah tertimbun pada kedalaman 15 meter. Badan Darurat Bencara Guatemala mengaku ragu bisa menemukan korban selamat dari dalam tanah.
Diantara 86 jenazah yang sudah ditemukan, 17 diantaranya anak-anak. Korban luka-luka yang ditemukan berjumlah 26 orang. Petugas mengklaim, sedikitnya 400 korban selamat berhasil diangkat.
Pada hari jumat, ada laporan beberapa anggota keluarga mengaku menerima pesan pendek dari keluarga yang tertimbun dan meminta pertolongan. Namun, pada hari Sabtu, petugas evakuasi tidak menemukan satupun korban selamat. Operasi pencarian masih akan dilanjutkan hingga hari Senin. (Reuters)
Berita Terkait
-
Ancaman Penyakit Intai Pengungsi Banjir Sumatra, DPR Minta Kemenkes Bertindak Cepat
-
Banjir Sumatera, Pengamat Desak Komisi IV Panggil Mantan Menhut Zulkifli Hasan
-
Sumatera Berduka, Donasi Ferry Irwandi Tembus Rp1 M dalam 3 Jam
-
Gus Miftah Sebut Bencana Sumatra Layak Jadi Bencana Nasional, Ajak Introspeksi Massal
-
Zaskia Adya Mecca Kunjungi Lokasi Bencana Aceh, Ungkap Korban 5 Hari Tanpa Bantuan
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Peradilan Militer Dinilai Tidak Adil, Keluarga Korban Kekerasan Anggota TNI Gugat UU ke MK
-
Ria Ricis dan Selebriti Pandu Shopee Live Superstar, Jumlah Produk Terjual Naik Hingga 16 Kali
-
5 Kali Sufmi Dasco Pasang Badan Bela Rakyat Kecil di Tahun 2025
-
Kelola Sendiri Sampah MBG, SPPG Mutiara Keraton Solo di Bogor Klaim Untung hingga 1.000 Persen
-
Di Hadapan Kepala Daerah, Prabowo Ingin Kelapa Sawit Jamah Tanah Papua, Apa Alasannya?
-
Komnas Perempuan: Situasi HAM di Papua Bukan Membaik, Justru Makin Memburuk
-
Jaksa Agung: KUHP-KUHAP Baru Akan Ubah Wajah Hukum dari Warisan Kolonial
-
15 WN China Serang TNI di Area Tambang Emas Ketapang: 5 Fakta dan Kondisi Terkini
-
LBH: Operasi Militer di Papua Ilegal dan Terstruktur Sistematis Sejak 1961
-
YLBHI: Kekuasan Polri di Ranah Sipil Mirip ABRI Zaman Orde Baru