Suara.com - Badan Search and Rescue Nasional menyerahkan black box dan serpihan pesawat Aviastar kepada Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi untuk dilakukan investigasi kecelakaan pesawat tersebut.
"Temuan black box dan serpihan dan baling-baling pesawat Aviastar ini kami serahkan kepada KNKT guna penyelidikan dan investigasi kejadian terkahir saat kecelakaan," kata Ketua Basarnas Marsekal Madya FHB Soelistyo dalam keterangan persnya di ruang Pluto Bandara Lanud Hasanuddin, Selasa (6/10/2015).
Menurut dia, temuan tersebut memang seharusnya diserahkan kepada KNKT sebagai bentuk penyelidikan dan kewenangan lembaga tersbut dalam menentukan hasil apakah ada kesalahan termasuk kejadian terakhir sebelum pesawat jatuh.
Dirinya juga menyebutkan penemuan peswat tersebut atas kerja sama sluruh unsur baik dari kepolisian, Basarnas, TNI, Relawan dan masyarakat tim 18 yang ikut membantu dalam pencarian pesawat Aviastar.
"Kami mengucapkan terima kasihh atas prestasi ini selama pencarian empat hari di lokasi kejadian secara tuntas. Kami berharap kekuatan ini tetap dijaga dan bisa bertahan ketika terjadi musibah," paparnya kepada wartawan.
Sementara Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono kepada wartawan black box yang diberikan akan segera di proses untuk penyelidikan dalam hal mengetahui kronoligis dan rekaman terkahir ketika peswat tersebut terjatuh dan hancur terbakar.
"Untuk penyelidikan dan prosesnya bisa memakan waktu 12 bulan paling lama untuk dilakukan investigasi dan mengetahui sebab terjadinya kecelakaan," sebut dia kepada wartawan.
Selain itu seriphan pesawat juga akan diteliti dan hanya diambil pada bagian penting, sementara untuk bangkai pesawat akan tetap dievakuasi lebih lanjut guna melegkap proses investigasi.
Saat ditanya mengenai dengan Emergency Locator Transmitter atau ELT apakah masih berfungsi saat pesawat tersebut kecelakaan, kata dia, kemungkinan rusak pada saat terjadi benturan keras. Diduga pesawat tersebut menghantam gunung Pajaja, di Luwu.
"Kemungkinan ada benturan keras, namun belum bisa dipastikan apakah menghantam gunung. Nanti hasil investigasi akan membuktikannya," ujar dia.
Korban pesawat naas tersebut dinakhodai tiga kru pesawat yakni Capt Iri Afriadi dengan Co Pilot Yudhistira serta teknisi bernama Soekris Winarto.
Sementara tujuh penumpang lainnya yakni Nurul Fatimah, Lisa Falentin, Riza Arman, Sakhi Arqam, M. Natsir, Afif (bayi 1 tahun), Raya Adawiah (balita 3 tahun), sema dinyatakan tewas. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
Terkini
-
Dari Tanah Merah Menjadi Kampung Tanah Harapan, Pramono Janjikan Pembangunan Total dan Banjir Bansos
-
Prabowo Mau Manfaatkan Uang Sitaan Koruptor, Ini Pos-pos yang Bakal Kecipratan
-
Diduga karena Masalah Asmara, Seorang Pria Tewas Ditusuk di Condet
-
Mau Kirim 500 Ribu Pekerja ke Luar Negeri, Pemerintah Siapkan Anggaran hingga Rp25 T, Buat Apa Saja?
-
Sidang Perdana Kasus TPPU Eks Sekretaris MA Nurhadi Digelar Hari Ini
-
Masih Lemas Usai Selang Makan Dilepas, Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Kapan Diperiksa?
-
KUHAP Baru Disahkan! Gantikan Aturan Warisan Orde Baru
-
Mencekam! Detik-detik Kecelakaan Beruntun di Tol Cipali Tewaskan 5 Orang, Bus Agra Mas yang Mulai?
-
Dilaporkan ke MKD, Komisi III Bantah Catut Nama LSM dalam Pembahasan RKUHAP
-
Kunjungi Jepang, Menko Yusril Bahas Reformasi Polri hingga Dukungan Keanggotaan OECD