Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan akan meninjau perkembangan pembangunan proyek Mass Rapid Transit (MRT) di Jakarta, Kamis (8/10/2015) pagi. Jokowi direncanakan akan melihat perkembangan penggalian terowongan yang berada di kawasan Patung Pemuda Senayan.
Sebelumnya saat meresmikan dimulainya proses penggalian terowongan pada 21 Oktober silam, Presiden mengatakan bahwa proyek tersebut memang harus dilakukan saat ini agar manfaat dan biaya yang digunakan bisa efektif. Ia mengatakan penundaan pembangunan infrastruktur justru akan membuat semakin mahal biaya dan harganya.
"Contoh proyek MRT ini, jika proyek ini dikerjakan pada 26 tahun lalu pasti biayanya akan lebih murah dibanding saat ini," katanya saat meresmikan pengoperasian mesin bor bawah tanah proyek MRT atau kereta angkutan massal di kawasan Patung Pemuda, Jakarta Selatan, Senin (21/9/2015) lalu.
"Bayangkan proyek ini dikerjakan 26 tahun lalu, pasti pembebasan lahan jauh lebih murah, juga tidak usah meruntuhkan Stadion Lebak Bulus karena memang sudah terkonsep sejak awal," katanya.
Jokowi mengatakan bahwa biaya yang harus dikeluarkan baik yang teknis maupun nonteknis akan menambah biaya proyek MRT menjadi mahal.
Menurut Presiden, terus ditundanya keputusan proyek MRT yang harusnya sudah dilaksanakan 26 tahun lalu karena hanya menghitung untung dan rugi.
"(Proyek angkutan massal) tak pasti tidak untung, sampai kapan pun dijelaskan, oleh siapapun, tidak akan pernah untung. Benefit terhadap negara, masyarakat dan kota itu sendiri," kata Jokowi.
Presiden mengatakan pembangunan infrastruktur yang berkaitan dengan transportasi massal semestinya yang dihitung benefitnya. Presiden juga mengungkapkan bahwa keputusan proyek MRT ini diputuskan saat dirinya menjadi gubernur pada 10 Oktober 2013.
"Ini keputusan politik. Meski ada yang demo, saya putuskan jalan," ungkapnya.
Presiden juga bersyukur karena proses pekerjaannya juga bagus dan manajemen transportasi juga ditata dengan baik sehingga tidak membuat macet parah.
"Saya harus katakan yang manajemen trafik sangat bagus sekali. Jepang. Saya harus ngomong apa adanya, sangat bagus," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
Drama Pohon Tumbang Usai, MRT Jakarta Kembali Normal Jelang Jam Pulang Kantor
-
Pohon Tumbang Ganggu Layanan MRT, Gubernur Pramono: Sore Ini Kembali Normal
-
Gara-gara Pohon Mahoni 'Raksasa' Usia 1 Abad Tumbang, 524 Penumpang MRT Jakarta Dievakuasi
-
Pohon 'Raksasa' Tumbang di Sisingamangaraja Ganggu Operasional, MRT Jakarta: Mohon Tetap Tenang
-
Cara Refund Tiket MRT: KMT dan Tiket Digital
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
BNPB: Penanaman Vegetasi Jadi Benteng Pertama Hadapi Bencana Hidrometeorologi
-
GKR Hemas Soal Usulan Daerah Otonomi Baru: Tantangan Berat, Tak Mudah Lolos!
-
Sultan Najamudin Tegaskan DPD RI Bukan Oposisi: Siap Dukung Penuh Program Presiden
-
Akses Berobat Dipermudah: Pasien JKN Bisa Langsung ke RS Tanpa Rujukan Berlapis
-
Gubernur Bobby Nasution Dukung LASQI Kenalkan Islam ke Generasi Muda Lewat Seni
-
YLBHI Desak Komnas HAM Tak Takut Intervensi dalam Kasus Munir
-
Profil KH Anwar Iskandar: Ketua MUI 2025-2030, Ini Rekam Jejaknya
-
Gus Yahya Bantah Mundur dari PBNU, Sebut Syuriyah Tidak Punya Kewenangan
-
Negosiasi Panas Krisis Iklim Kandas Gegara Kebakaran di Dapur COP30, Apa Penyebabnya?
-
KPK Tancap Gas Sidik Korupsi Bansos, Meski Rudi Tanoe Terus Ajukan Praperadilan