Suara.com - Sejumlah warga di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, dalam beberapa hari terakhir mengaku matanya pedas ketika mengenderai sepeda motor tanpa kaca mata, akibat kabut asap yang semakin pekat dalam beberapa hari ini.
"Pekan lalu, ada sekitar tiga hari cuacanya cerah karena kabut asap menipis, bahkan terik matahari sangat panas tanpa halangan asap, tapi mulai tiga hari terakhir kabut asap semakin tebal, sampai-sampai mataku pedas setelah mengendarai sepeda motor," kata Ismail, warga Kelurahan Kampung Jawa, kepada Antara di Samarinda, Sabtu (17/10/2015).
Senada dengan Ismal, Rahmat yang merupakan warga Kelurahan Air Putih, Samarinda, juga mengaku matanya pedas ketika mengendarai sepeda motor, bahkan jarak pandangnya juga tidak sejauh seperti hari-hari normal sebelumnya akibat tertutup kabut asap.
Ia berharap agar pemerintah melakukan tindakan nyata dalam mengurangi kabut asap akibat kebakaran lahan dan hutan, misalnya melakukan hujan buatan, kemudian menindak pelaku pembakar hutan maupun lahan jika terbukti melakukan pembakaran dengan sengaja.
Ia juga berharap kepada masyarakat yang ingin membuka lahan pertanian, agar tidak membakar lahan karena akan merusak lingkungan, bahkan dampak membakar lahan sangat luas karena bisa merugikan orang banyak dan menyebabkab berbagai penyakit.
Sementara itu, kabut asap yang melanda di Kota Samarinda, bukan hanya kiriman dari berbagai wilayah seperti Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, maupun Kalimantan Selatan, tetapi dari Kalimantan Timur sendiri juga terdapat beberapa titik api sebagai penyumbang tebalnya kabut asap.
Berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisiko (BMKG) Samarinda, titik api (hotspot) yang terjadi di Kalimantan Timur (Kaltim) mengalami kenaikan drastis.
Bahkan pada pada Kamis, dua hari lalu, merupakan titik api tertinggi di Kaltim sepanjang musim kemarau ini.
Menurut Kepala BMKG Samarinda Sutrisno, titik api di Kaltim beberapa hari sebelumnya tercatat 85 titik. Namun pada Kamis, 15 Oktober naik drastis hingga mencapai 537 titik.
"Titik api tersebut tersebar di sejumlah daerah di Kaltim, seperti Kabupaten Kutai Kartanegara terdeteksi 223 titik, Kabupaten Paser 131 titik, Kabupaten Kutai Timur 126 titik, Kabupaten Penajam paser Utara 25 titik, dan Kabupaten Kutai Barat terdeteksi 20 titik api," kata Sutrisno. (Antara)
Berita Terkait
-
Kapolri Turun Langsung Cek Karhutla di Riau, Gara-gara Asap Sampai ke Luar Negeri?
-
Karhutla Riau 2025: Cuaca Panas, Kebakaran Meluas hingga Asap ke Malaysia
-
Diprotes Malaysia, Mahfud MD Pastikan Tidak Ada Kiriman Asap ke Negara Tetangga
-
Malaysia Tawarkan Bantuan Atasi Kebakaran Hutan dan Lahan di Indonesia
-
Kabut Asap Selimuti Kota Palembang
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO