Suara.com - Pemimpin Tibet di pengasingan, termasuk Dalai Lama, mengatakan dua pertiga gletser di pegunungan Tibet mungkin hilang pada 2050 karena perubahan iklim, dan meminta bagian dalam pembahasan iklim pada akhir tahun ini.
"Pegunungan Tibet harus dilindungi, bukan hanya untuk warga Tibet tapi juga untuk kesehatan lingkungan dan keberlangsungan dunia," kata Dalai Lama.
Dataran tinggi Tibet, yang memiliki cadangan es terbesar selain Kutub Utara dan Kutub Selatan, mengalami kenaikan suhu 1,3 derajat Celcius selama lima dasawarsa belakangan atau tiga kali lipat rata-rata pemanasan dunia, kata para pemimpin tersebut dalam pernyataan yang disampaikan pada Selasa (20/10/2015).
Tibet, dengan ketinggian rata-rata lebih dari 4 ribu meter di atas permukaan laut, sangat rentan terkena dampak perubahan iklim.
Pemanasan mencairkan gletser, yang menjadi sumber air bagi sungai, yang menyokong kehidupan sekitar 1,3 miliar orang.
"Sama pentingnya dengan Arktik dan Antartika, pegunungan ini adalah Kutub Ketiga," kata Dalai Lama dalam pernyataan yang disampaikan di bukit Dharamsala, India, yang menjadi basis pemerintah terasing Tibet sejak Dalai Lama meninggalkan Tibet pada 1959.
Sedikit-dikitnya, 200 negara akan berkumpul di Paris pada Desember untuk mencoba menyelesaikan sebuah kesepakatan untuk memperlambat perubahan iklim akibat ulah manusia, dengan menjaga suhu di bawah batas tertinggi 2 derajat Celcius.
Pemimpin dunia mengharapkan penerus Protokol Kyoto setelah pembahasan iklim pada 2009 di Copenhagen, Denmark, berakhir dengan kekecewaan karena perbedaan pendapat AS dan Tiongkok.
Pemimpin Tibet menginginkan kesepakatan efektif terkait perubahan iklim dan juga ingin dilibatkan dalam pembahasan di Paris mendatang.
Menurut pemerintah, sekitar 80 persen lapisan es di Tibet telah berkurang dalam 50 tahun terakhir.
Dengan kecepatan mencairnya tanah di titik beku, 12.300 juta ton karbon dapat dilepaskan ke udara dan akan memperburuk masalah pemanasan dunia. (Reuters/Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Remaja Perempuan Usia 15-24 Tahun Paling Rentan Jadi Korban Kekerasan Digital, Kenapa?
-
Vonis Tiga Mantan Bos, Hakim Nyatakan Kerugian Kasus Korupsi ASDP Rp1,25 Triliun
-
Selain Chromebook, KPK Sebut Nadiem Makarim dan Stafsusnya Calon Tersangka Kasus Google Cloud
-
Bikin Geger Tambora, Begal Sadis Ternyata Sudah Beraksi 28 Kali, Motor Tetangga Pun Disikat
-
Ketum Joman 'Kuliti' Isu Ijazah Jokowi: Ini Bukti Forensik Digital, Roy Suryo Kena UU ITE!
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob
-
Terjerat Kasus Korupsi Dinas PUPR, Wakil Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten OKU Ditahan KPK
-
PSI Sorot Kinerja Pemprov DKI Atasi Banjir Rob Jakarta: Mulai Pencegahan dari Musim Kemarau
-
Jalani Sidang dengan Tatapan Kosong, Ortu Terdakwa Demo Agustus: Mentalnya Gak Kuat, Tiga Kali Jatuh