Suara.com - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan mengatakan penanganan bencana kabut asap harus ditangani secara masif dan terukur.
"Kalau hanya membombardir water bombing saja tak akan bisa selesaikan ini sampai pada turunnya hujan yang cukup deras berturut turut beberapa hari," kata Luhut usia menggelar rapat koordinasi mengenai bencana kabut asap di kantornya, Kamis (22/10/2015).
Pemerintah, kata dia, akan melibatkan kapal perang TNI untuk membantu penanganan kebakaran hutan dan lahan.
"Kami juga meng-exercise kemungkinan gunakan kapal TNI untuk tinggal sementara selama satu bulan atau lima minggu ini hingga situasinya mereda," kata dia.
Selain itu, para menteri yang hadir dalam rapat koordinasi di kantor Luhut juga telah mengambil peran masing-masing untuk menanggulangi dampak kabut asap.
"Pak Anies dan Nasir sudah mendapat instruksi langkah-langkah apa yang harus dilakukan sehingga bisa mengatasi masalah ini," kata dia.
"Kemudian Ibu Khofifah juga, apa langkah-langkah yang buat Mensos, Menkes juga sudah mendapatkan instruksi juga untuk evakuasi anak dan bayi ke tempat yang kita anggap aman," kata Luhut.
Luhut mengatakan Kementerian Pertanian juga telah diperintahkan supaya tetap menjaga stok makanan untuk para korban bencana asap.
"Pertanian jangan ada kekurangan makan. Jangan ada masalah listrik padam sehingga alat menjernihkan udara sampai tidak berfungsi," kata Luhut.
Selain itu, Luhut menambahkan jika Kementerian Luar Negeri juga telah meminta bantuan dengan negara lain, termasuk Kanada, untuk membantu.
"Kita juga sudah minta dari Menlu tadi kita minta bantuan-bantuan dari luar seperti Kanada yang punya pengalaman masalah gambut. Sehingga demikian kita semua mengerahkan kemampuan yang ada untuk bisa mengatasinya," kata Luhut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Risma Apresiasi Sopir Ambulans dan Relawan Bencana: Bekerja Tanpa Libur, Tanpa Pamrih
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M