Suara.com - Sejumlah menteri kabinet kerja melakukan rapat koordinasi (rakor) membahas pengendalian kabut asap di beberapa wilayah di Indonesia di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Jumat (23/10/2015).
Berdasarkan pantauan, tampak beberapa menteri yang hadir antara lain Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, serta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.
Selanjutnya, hadir pula dalam rakor tersebut Panglima TNI Gatot Nurmantyo dan Wakapolri Budi Gunawan. Selain itu, Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin dan Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman juga tampak hadir dalam rakor tersebut.
Rakor tersebut dimulai pada pukul 14.00 WIB, dan sampai berita ini dirilis Antara rakor masih berlangsung.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin rapat terbatas membahas langkah-langkah pengendalian kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di beberapa wilayah termasuk Sumatera dan Kalimantan, Jumat.
"Kondisi ini sangat berdampak dan sudah masuk dalam kategori yang sangat tidak sehat," kata Presiden saat membuka rapat terbatas itu.
Presiden baru mendapat laporan bahwa masih ada 826 titik panas di Pulau Sumatera, dengan 703 titik panas di Sumatera Selatan, serta 974 titik panas di Kalimantan dan sejumlah titik di Sulawesi dan Papua.
Dia juga menjelaskan langkah-langkah pemerintah dalam mengatasi masalah kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan.
Pertama, ia mengatakan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Bappenas sudah menjalankan Kebijakan Satu Peta atau yang juga disebut One Map Policy untuk menyelesaikan masalah tumpang tindih kepemilikan lahan.
Kedua, pemerintah menghentikan pemberian izin baru pengelolaan lahan gambut. "Untuk lahan gambut saya perlu sampaikan untuk Menteri LH, tidak ada izin baru gambut, kemudian segera lakukan restorasi gambut," ujar Jokowi.
Ketiga, menurut dia, pemerintah meninjau kembali izin-izin pengelolaan lahan dan hutan yang lama. "Sudah harus keras kita, yang belum dibuka tidak boleh dibuka," ujarnya.
Presiden juga mengatakan bahwa pemerintah sudah membahas evakuasi warga yang terdampak dari asap akibat kebakaran lahan gambut.
"Saya kira proses itu segera dilaksanakan dan saya instruksikan untuk penanganan fokus penanganan api dan dampak asap ini dilakukan secara masif oleh semua kementerian agar konsentrasi dan masuk ke lapangan terutama untuk yang berkaitan dengan anak dan bayi," katanya.
Presiden juga meminta kepada Menteri Kesehatan agar tidak mengevakuasi warga ke luar kota karena akan menyulitkan. Menurut dia, evakuasi warga dapat dilakukan di dalam kota, ke gedung-gedung pemerintahan atau kantor Bupati yang dipasangi alat pembersih udara. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka