Suara.com - Kebakaran di kawasan Suaka Margasatwa Cikepuh di Sukabumi, Jawa Barat tergolong paling parah tahun ini. Karena luasan yang terbakar mencapai 1.500 hektare di 54 titik kebakaran.
"Kebakaran tahun ini cukup luas. Areal yang terbakar mencapai 1.500 hektare dari total luas Suaka Margasatwa 8.000 hektare," kata Kepala Seksi Konservasi BKSDA Wilayah II Jawa Barat Ari Wibawanto, Sabtu (24/10/2015).
Ari mengatakan penyebab kebakaran berawal dari rembetan dari luar yang dilakukan oleh masyarakat sekitar kawasan Suaka Margasatwa Cikepuh. Ditambah, kemarau panjang pengaruh El Nino menyebabkan beberapa lokasi terbakar meluas hingga 54 titik lokasi kejadian kebakaran.
"Dari bulan Juni, luas kawasan yang terbakar mencapai 1.500 hektare," katanya.
Di Suaka Margasatwa terdapat banyak satwa yang dilindungi merupakan satwa khas setempat. Semisal Rusa, Lutung dan masih banyak lainnya. Belum dilaporkan ada satwa yang mati akibat kebakaran di kawasan tersebut.
"Sampai saat ini kondisi satwa masih terjaga, belum ada laporan ada satwa yang mati. Tetapi kebakaran ini sudah pasti merusak habitat dan kelangsungan hidup satwa terancam," katanya.
Kebakaran di kawasan Suaka Margasatwa Cikepuh sudah terjadi beberapa kali. Tahun lalu luas kawasan yang terbakar mencapai 88 hektare. Kondisi ini dikarekan lokasi Suaka Margasatwa berbatasan dengan tanah milik masyarakat. Ditambah lagi pengaruh cuaca ekstrim kemarau panjang yang disebabkan oleh Elnino.
"Elnino menyebabkan hujan jarang turun, kalau tahun lalu kita masih terbantu oleh hujan. Tapi tahun ini, sama sekali hujan jarang turun," katanya.
Kebakaran juga dipicu oleh prilaku masyarakat yang melakukan pembakaran di tanah miliknya hingga merembet ke dalam kawasan Suaka Margasatwa Cikepuh.
"Awalnya pembakaran lahan di tanah masyarakat, lalu meloncat ke kawasan Suaka. Kita sudah lakukan pemadaman, tetapi ada kebakaran yang disengaja untuk mengalih perhatian petugas," kata Ari.
Petugas menemukan upaya ilegal loging di kawasan hijau, karena saat perhatian petugas beralih memadamkan api di lokasi tertentu. Lokasi lainnya terjadi perambahan. Keterbatasan personel serta luasnya kawasan Suaka Margasatwa menjadi kendala utama dalam upaya pemadaman kebakaran kawasan hijau, serta mencegah perambahan.
Dikatakannya, jumlah petugas Suaka Margasatwa Cikepuh hanya delapan orang PNS. Pada saat kebakaran petugas dibantu 60 orang petugas non PNS.
"Hasil penelitian menyatakan, idealnya satu petugas mengawasi 300 hektare. Tetapi kondisi yang ada delapan orang mengawasi 8.000 hekatre Suaka Margasatwa," katanya.
Kebakaran yang terjadi di Suaka Margasatwa Cikepuh, cukup luas dan berlangsung sejak Juni. Kondisi ini mengakibatkan seorang petugas meninggal saat berupaya memadamkan api.
Petugas yang meninggal adalah Kepala Resort Suaka Margasatwa Dulman Effendi, peristiwa ini terjadi September lalu. Lokasi kebakaran yang jauh dari jangkauan, membuat upaya evakuasi korban menjadi terlambat karena harus berjalan kaki sejauh 1,5 km. Jalur tidak dapat diakses oleh kendaraan, hanya menggunakan tandu.
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis
-
Doa Buka Puasa Rajab Lengkap dengan Artinya, Jangan Sampai Terlewat!
-
Pedagang Korban Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Mulai Tempati Kios Sementara
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur