Suara.com - Mantan Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Agum Gumelar mengatakan upaya mencari ketua umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) lebih susah bila dibandingkan dengan mencari ketua KONI.
"Karena ketum KOI kaitannya dengan hubungan internasional, sebagai kepanjangan tangan dari IOC (Komite Olimpiade Internasional), jadi harus punya jaringan ke forum asing," kata Agum ketika ditemui Antara usai menghadiri sebuah acara peluncuran buku di Jakarta, Selasa malam.
Selain itu, kata dia, ketua umum KOI juga harus punya wawasan internasional yang mumpuni. Agum mengakui pula bahwa akan sukar mencari pengganti Rita Subowo yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum KOI.
"Susah mencari penggati Rita, karena dia sudah melakukan semacam 'offensive diplomacy' di kancah olahraga internasional. Dan itu sudah bagus, sehingga OCA (Konsil Olimpiade Asia) memberikan kepercayaan Indonesia menjalankan Asian Games. Itu tidak lepas dari peran Rita," ungkapnya.
Sebelumnya, Tim Penjaringan calon Ketua KOI secara resmi memperpanjang waktu pendaftaran calon kandidat, karena hingga Senin (26/10) pukul 16.00 WIB belum ada yang mengembalikan formulir. Padahal diketahui terdapat 49 formulir yang dikeluarkan.
Perpanjangan waktu pendaftaran calon ketua umum maupun komite eksekutif sesuai dengan surat dari Ketua KOI. Keputusan didapat setelah sebelumnya dilakukan pertemuan, dan keputusan tersebut dinilai tidak melanggar aturan.
Sesuai dengan kesepakatan, masa pendaftaran atau pengembalian formulir diperpanjang hingga Jumat (30/10). Pengembalikan formulir ini ditunggu hingga pukul 12.00 WIB. Sedangkan pelaksanaan kongres akan digelar di Jakarta pada Sabtu (31/10).
Dari 49 sembilan formulir yang telah dikeluarkan, enam formulir untuk calon ketua dan 43 formulir untuk calon komite eksekutif.
Ada 13 syarat yang harus dipenuhi oleh para calon kandidat, di antaranya harus mempunyai visi serta manajemen olahraga nasional maupun internasional, mempunyai pengalaman yang luas pada olahraga nasional dan internasional minimal lima tahun.
Agum mengatakan bahwa keputusan Kongres KOI nanti merupakan satu-satunya keputusan yang resmi untuk memilih ketua umum dan komite eksekutif.
Dia juga berharap agar tidak terjadi kericuhan selama proses menuju kongres dan pada hari pelaksanaannya nanti.
"Kalau kisruh, OCA bisa menarik Asian Games dari Indonesia karena kepercayaan luntur," kata Agum. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
Terkini
-
Gempar Ciracas! Mahasiswi Ditemukan Tewas Mengenaskan di Indekos, Terduga Pelaku Masih Bawah Umur
-
Terungkap! Kopda FH, Oknum TNI Jadi Otak Pembunuhan Sadis Kacab Bank BUMN, Motifnya Segepok Uang
-
Viral Rektor UI Diteriaki 'Zionis', Buntut Undang Pembela Genosida Israel?
-
Pengamat: Prabowo Pimpin Langsung Komisi Reformasi Polri Agar Hasilnya Tak Mandul
-
Mendagri Tito Ingatkan Pemda Serius Identifikasi Kemiskinan: Bansos Harus Tepat Sasaran
-
Kronologi Kecelakaan Maut Rombongan Nakes di Bromo Tewaskan 8 Orang, Ini Daftar Korbannya
-
FSUI Ungkap Banyak Imam Masjid di Jakarta Belum Fasih Baca Al-Qur'an
-
Kematian Mahasiswa Unnes Penuh Kejanggalan, LPSK Turun Tangan Kantongi Bukti CCTV
-
Liburan Karyawan RS Jember di Bromo Berakhir Tragedi, 8 Orang Tewas Termasuk Satu Keluarga
-
Mabes TNI Batal Laporkan Ferry Irwandi, Pilih Dialog Demi Jaga Persatuan