Suara.com - Maskapai milik Malaysia, Firefly Airlines berhenti beroperasi melayani rute penerbangan internasional di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Riau. Itu karena minimnya penumpang.
Firefly merupakan member maskapai dari Malaysia Airlines. Per-23 Oktober kemarin Firefly terakhir beroperasi.
"Firefly tidak jelaskan secara rinci alasan kenapa menutup rute itu," kata Kepala Divisi Pelayanan dan Operasi Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Hasturman Yunus di Pekanbaru, Kamis (29/10/2015).
Firefly memberi alasan umum bahwa operasi mereka berakhir di Indonesia sesuai surat Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Nomor: AU.008/18/25/DJPU.DAU-2015. Dalam keseharian, Firefly di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II menerbangi rute Subang-Pekanbaru pergi pulang empat kali sepekan yakni Senin, Rabu, Jumat dan Minggu menggunakan pesawat jenis ATR 75-500 berkapasitas 70 kursi.
Hasturman beberkan, saat ini hanya tinggal tiga maskapai terbangi rute internasinal seperti Malaka-Pekanbaru pergi pulang, Kuala Lumpur-Pekanbaru pergi pulang dan Singapura-Pekanbaru pergi pulang.
"Kalau Malaka-Pekanbaru dilayani Malindo Air dan Kuala Lumpur-Pekanbaru masing-masing frekuensi terbang satu kali setiap hari, sedangkan Singapura-Pekanbaru oleh Silk Air empat kali dalam sepekan," ucapnya.
Pepen Pendi, General Manager Gapura Angkasa Cabang Pekanbaru selaku perusahaan pelayanan jasa bandara mengaku kehilangan pelanggan setelah maskapai Firefly menghentikan operasi di Pekanbaru, Provinsi Riau.
"Kita sebagai jasa bandara. Jadi merasa kehilangan satu customer (pelanggan) di Pekanbaru. Saat ini tinggal tiga maskapai yakni Garuda, Citilink dan Silk Air," paparnya.
Gapura Angkasa mengklaim tidak menjadi masalah dengan tagihan maskapai tersebut karena masih dalam tahap proses tagihan terhitung November 2015.
"Dalam melakukan tagihan, kita biasa dan tidak ada masalah. Selain itu, Firefly telah informasikan kepada kita bahwa kantornya di Pekanbaru masih berdiri hingga bulan November. Secara internal, sudah kita bicarakan," ucap dia. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
Terkini
-
Gus Elham Suka Cium Anak Kecil, Komisi VIII Sepakat Dengan PBNU: Bertentangan Dengan Ajaran Islam!
-
Greenpeace Ingatkan Pemerintah: COP30 Jangan Jadi Panggung Retorika Iklim
-
KemenPPPA: Perilaku Gus Elham Bisa Masuk Kategori Pidana Kekerasan Terhadap Anak
-
Kepala BGN: Program MBG Penyumbang Terbesar Keracunan Pangan Nasional
-
Rasa dan Kualitas Makanan Jadi Keluhan Utama Anak soal Program Makan Bergizi Gratis
-
Jejak Kudeta Gagal Yoon Suk Yeol Terungkap, Kepala Inteljen Korea Selatan Ditangkap!
-
Adik JK Minta Pemeriksaan Kasus Korupsi Rp1,35 Triliun PLTU Kalbar Ditunda, Kenapa?
-
Anak-anak Nilai Program Makan Bergizi Gratis Bikin Hemat Uang Jajan
-
PSI Kritik Pemprov DKI Hanya Ringankan Pajak BPHTB: Harusnya Sekalian Gratis...
-
Refly Harun Pasang Badan Selamatkan Roy Suryo Cs: Kasus Ijazah Jokowi Tak Layak Diproses!