Suara.com - Wakil Ketua Umum Partai Golkar Munas Bali Setya Novanto membantah Golkar keluar dari Koalisi Merah Putih (KMP).
Pernyataan ini sekaligus menanggapi pernyataan Ketua Umum Golkar Munas Agung Laksono Minggu malam (1/11/2015), yang mengatakan dua kubu Golkar telah mendukung pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).
"Oh nggak (keluar dari KMP). Justru itu Pak Aburizal Bakrie bersama tim untuk bisa bersama-sama terus memberikan kontribusi besar untuk kepentingan bersama," kata Setya di DPR, Jakarta, Senin (2/11/2015).
Setya menegaskan, dukungan kepada pemerintah ini bukan dalam bentuk kontribusi di kabinet Presiden Jokowi-JK.
Golkar, sambungnya, mendukung pemerintah untuk memikirkan kondisi perekonomian saat ini.
"Belum berpikiran bahwa Partai Golkar itu untuk bantu di dalam kabinet, karena itu juga kewenangan dari presiden. Tentu Partai Golkar dengan adanya persatuan ini sama-sama memikirkan kondisi, keadaan ekonomi Indonesia, untuk mendukung bersama-sama supaya persoalan ini semakin baik dan ekonomi juga semakin baik. Itu juga tujuan dari Partai Golkar tadi malam," ujar dia.
Dia pun mengapresiasi Wakil Presiden Jusuf Kalla yang menjadi inisiator untuk menyatukan dualisme Golkar dalam pertemuan tadi malam. Secara umum, ada kesamaan pandangan yaitu untuk menyatukan kembali partai Golkar di seluruh lapisan masyarakat.
"Kalau tadi malam sudah jelas disampaikan bahwa semuanya bersatu padu baik kubu Pak Agung maupun kubu Pak ARB yang diinisiatif oleh Pak JK. Sehingga terjadi secara baik dan dilakukan bukan hanya di partai pusat dan daerah, tetap juga di DPR baik di pusat maupun di DPRD kabupaten maupun provinsi," tutur dia.
Tadi malam, Ketua Umum Partai Golkar Munas Jakarta Agung Laksono menyebut islah kedua kubu Golkar akan terwujud. Dia mengatakan, sudah ada kesepakatan antara kubunya dengan kubu Partai Golkar Munas Bali pimpinan Aburizal Bakrie untuk mendukung pemerintah.
"Kami, saya dan Pak Ical sepakat mendukung pemerintah Jokowi secara tulus," kata Agung di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta, Minggu (1/11/2015).
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka