Suara.com -
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengklaim suku anak dalam di hutan Provinsi Jambi meminta lahan untuk bercocok tanam. Pemerintah pun akan memberikannya.
"Ada 43 rumah di Merangin untuk Suku Anak Dalam," kata Khofifah di Kantor Kemensos, Jakarta, Rabu (4/11/2015).
Dia menerangkan, kondisi kebakaran lahan dan hutan saat ini tidak memungkinkan untuk suku anak dalam bertahan hidup. Sehingga pemerintah berinisiatif untuk membangun rumah buat suku anak dalam. Meskipun, dia mengakui proses ini tidak mudah dan membutuhkan waktu yang lama serta negosiasi yang alot.
"Ada yang mau mereka hanya menyekolahkan anaknya saja, lalu kembali ke hutan, ada juga yang membiarkannya. Ada juga yang ingin dibuatkan rumah. Tapi mereka juga minta lahan untuk bercocok tanam," katanya.
Khofifah pun sudah berkordinasi dengan Pemerintah daerah terkait. Seperti di Kabupaten Sarolangun, Jambi, Bupati di lokasi tersebut telah menyiapkan lahan 1,5 hektare untuk satu kepala keluarga. Saat ini terdapat 9 kepala keluarga Suku Anak Dalam di Sarolangun.
Selain itu, di Kabupaten Merangin, Jambi, sekitar 43 rumah akan didirikan pada akhir tahun ini. Karena wilayahnya lebih luas, setiap kepala keluarga akan diberikan lahan seluas 2 hektare.
"Saya bilang ke Bupati supaya mereka diberikan pendampingan dalam bercocok tanam," ujar Khofifah.
"Saat ini, di dekat rumah yang dibangun (43 rumah yang dibangun pemerintah) itu sudah mulai ramai," tambah Khofifah.
Selain suku anak dalam, Kementerian Sosial lewat Dewan Pakar Komunitas Adat Terpencil (KAT), juga akan membangun pemukiman buat masyarakat KAT. Di samping itu, Khofifah menerangkan, yang terpenting dalam program ini adalah pembinaan dan pemberdayaan serta pelayanan sosial untuk KAT itu sendiri.
"Karena itu, ini butuh pekan pendampingan juga dari orang lokal. Dan karena itu butuh pendekatan yang lebih spesifik," ujarnya.
Berita Terkait
-
Rencana 'Merumahkan' Suku Anak Dalam Bak Mencabut dari Akarnya
-
Mensos Bantah Persiapkan Pertemuan Presiden dan Suku Anak Dalam
-
'Majukan' Suku Anak Dalam, Mensos Ingin Mereka Sekolah
-
Usut Foto Jokowi dan Anak Suku Dalam, Mabes Tunggu Laporan Istana
-
Istana Jawab Tuduhan Setting Pertemuan Jokowi dan Suku Anak Dalam
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar