Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin [suara.com/Oke Atmaja]
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin tidak bisa menyembunyikan kebahagiaan setelah mendengarkan paparan pimpinan KPK atas hasil kajian pengelolaan dana pendidikan di Kementerian Agama periode 2013-2014. Wajahnya terlihat berseri-seri.
Meski KPK menilai banyak kejanggalan dalam sistem yang diterapkan pada masa itu, Lukman tetap bersyukur. Ia merasa mimpinya hampir pasti terwujud.
"Selaku menteri agama saya merasa bersyukur dan berterimakasih atas pemaparan hasil studi kasus KPK terkait pengelolaan dana pendidikan anggaran 2013-2014, khusus terkait bagaimana pembangunan pengembangan sarana prasarana lembaga agama dan keagamaan," kata Lukman di gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (5/11/2015).
Mimpi menteri dari Partai Persatuan Pembangunan ialah pelayanan Kementerian Agama bersifat terbuka. Dengan demikian, publik bisa mengaksesnya, misalnya mengenai mekanisme pengajuan proposal untuk mendapatkan dana.
"Kapan waktu diajukan, kapan batas akhir pendaftaran, berapa nominal bisa didapat, siapa yang mendapatkan,sehingga publik juga tahu, kenapa bisa dapat dan kenapa nggak, apa saja kualifikasinya, dan lain-lain," kata Lukman.
Dengan sistem yang baik, kata Lukman, dana yang ada betul-betul dimanfaatkan masyarakat.
"Terkait dengan dana negara betul-betul kembali ke masyarakat dan betul-betul bisa diakses, dan bukan hal yang mustahil lagi kita tinggal bangun sistem karena besarnya satuan kerja kita," katanya.
Hasil kajian KPK atas pengelolaan dana pendidikan di Kementerian Agama pada tahun 2013-2014 menyebutkan indikasi proses perencanaan yang kurang baik, proses pengajuan proposal anggaran yang tidak optimal, serta sistemnya belum terbuka.
Meski KPK menilai banyak kejanggalan dalam sistem yang diterapkan pada masa itu, Lukman tetap bersyukur. Ia merasa mimpinya hampir pasti terwujud.
"Selaku menteri agama saya merasa bersyukur dan berterimakasih atas pemaparan hasil studi kasus KPK terkait pengelolaan dana pendidikan anggaran 2013-2014, khusus terkait bagaimana pembangunan pengembangan sarana prasarana lembaga agama dan keagamaan," kata Lukman di gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (5/11/2015).
Mimpi menteri dari Partai Persatuan Pembangunan ialah pelayanan Kementerian Agama bersifat terbuka. Dengan demikian, publik bisa mengaksesnya, misalnya mengenai mekanisme pengajuan proposal untuk mendapatkan dana.
"Kapan waktu diajukan, kapan batas akhir pendaftaran, berapa nominal bisa didapat, siapa yang mendapatkan,sehingga publik juga tahu, kenapa bisa dapat dan kenapa nggak, apa saja kualifikasinya, dan lain-lain," kata Lukman.
Dengan sistem yang baik, kata Lukman, dana yang ada betul-betul dimanfaatkan masyarakat.
"Terkait dengan dana negara betul-betul kembali ke masyarakat dan betul-betul bisa diakses, dan bukan hal yang mustahil lagi kita tinggal bangun sistem karena besarnya satuan kerja kita," katanya.
Hasil kajian KPK atas pengelolaan dana pendidikan di Kementerian Agama pada tahun 2013-2014 menyebutkan indikasi proses perencanaan yang kurang baik, proses pengajuan proposal anggaran yang tidak optimal, serta sistemnya belum terbuka.
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 5 Bek Kanan Terbaik Premier League Saat Ini: Dominasi Pemain Arsenal
Pilihan
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
Terkini
-
Alasan Onad Pakai Narkoba Akhirnya Terungkap, Pengajuan Rehab Bakal Dikabulkan?
-
Dulu Digugat, Kini Aset Harvey Moeis dan Koleksi Sandra Dewi Siap Dilelang Kejagung!
-
Diungkap AHY, Prabowo Akan Bahas Restrukturisasi Utang Whoosh di Istana
-
Dishub DKI Bantah Warga Habiskan 30% Gaji untuk Transportasi: Nggak Sampai 10 Persen!
-
Sembunyi di Plafon dan Jatuh, Sahroni Ungkap Detik-detik Mencekam Penjarahan Rumahnya
-
Manuver Projo Merapat ke Gerindra: Rocky Gerung Sebut 'Gempa Bumi Politik' dan Minta Media Bongkar
-
Usai Jebol Bikin Banjir, Pramono Mau Kunjungi Tanggul Baswedan Besok
-
Tragis! Polisi Tewas di Tangan Pemabuk, Kronologi Ngeri Kasus Brigadir Abraham
-
Harta Karun Harvey Moeis-Sandra Dewi Siap Dilelang! Cek Daftar Rumah Mewah hingga Perhiasannya
-
Ahli Media Sosial di Sidang MKD Soroti Penyebaran Hoaks Cepat dan Respons Lambat DPR