Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan, pihaknya telah menembak mati seorang pengikut kelompok teroris "Mujahidin Indonesia Timur" pimpinan Santoso dalam sebuah kontak senjata di Poso, Sulawesi Tengah, Kamis (5/11/215) malam sekira pukul 21.00 Waktu Indonesia tengah (Wita).
"Kemarin operasi ada kontak tembak dari semalam. Dari kelompok teroris Santoso. Ada beberapa orang, tapi yang kena cuma satu," kata Badrodin saat dikonfirmasi melalui telepon, Jumat (6/11/2015).
Meski demikian, Badrodin belum mengetahui dengan detil identitas dari pengikut komplotan Mujahidin Indonesia Timur yang tewas dalam kontak senjata dengan polisi. Dia hanya memastikan jika jenazah terduga teroris tersebut sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara di Palu Sulawesi Tengah.
"Saya belum tau apakah sudah diketahui identitasnya. Tanya aja ke Polda sana apa sudah diketahui identitasnya. Yang jelas sudah ke rumah sakit bayangkara di Sulteng," kata dia.
Lebih lanjut, dia menambahkan jika baku tembak terjadi di dekat pos penjagaan Polri dan TNI. Peristiwa tembak menembak itu pun tidak berlangsung lama.
"Enggak lama kok, kebetulan yang disitu adalah pos penjagaan anggota TNI dan Polri," katanya.
Sementara Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah mengakui bahwa adanya kontak senjata yang terjadi di Kabupaten Parigi Moutong yang merupakan daerah Operasi Camar Maleo IV.
Kepala Bidang Humas Polda Sulteng, AKBP Hari Suprapto kepada sejumlah media di Palu, Jumat mengatakan pihaknya belum dapat memastikan apakah kontak senjata tersebut, antara aparat keamanan dengan terduga teroris yang menjadi pemberitaan saat ini.
"Kami mendengar adanya kontak senjata di Sausu, tetapi untuk jatuhnya korban terduga teroris tersebut saya tidak berwenang menyampaikannya," katanya.
Kata dia, pihaknya masih menunggu rilis Divisi Humas Polri terkait kontak senjata yang mengakibatkan tewasnya satu orang terduga teroris tersebut. Hal itu dikarenakan operasi tersebut dibawah komando Mabes Polri, serta gabungan unsur TNI dan Polri.
Informasi yang dihimpun Antara, terduga teroris bernama Farouk alias Magalasi, salah seorang pengikut jaringan Santoso di Poso. Farouk diduga merupakan warga negara asing dari Turkistan.
Kontak senjata bermula saat aparat setempat mendapatkan laporan masyarakat atas aktivitas sejumlah orang bersenjata di sekitar Desa Salubanga, Kecamatan Sausu Kabupaten Parigi Moutong.
Jenazah korban telah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Bhayangkara Palu dan tiba di ruang jenazah rumah sakit Polri itu Jumat sekitar pukul 11.00 WITA. (Antara)
Berita Terkait
-
Warga Kaget Penangkapan Terduga Teroris di Bogor: Dikenal Pendiam dan Baru 6 Bulan Menikah
-
Densus 88 Disebut Tangkap Terduga Teroris di Sulteng, Polda Sulteng Mengaku Enggak Tahu
-
Remaja 18 Tahun di Sulsel Ditangkap Densus 88: Sebarkan Propaganda ISIS, Ajak Bom Tempat Ibadah
-
Densus 88 Tangkap Dua Terduga Teroris JAD Di Bima, Sita Senapan Angin Dan Belasan Buku
-
Densus 88 Tangkap Terduga Teroris AQAP Di Gorontalo, Pernah Berencana Ledakan Bursa Efek Singapura
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Hadiri KTT G20 di Afsel, Gibran akan Berpidato di Depan Pemimpin Dunia
-
KPK Buka-bukaan Asal Duit Rp300 M di Kasus Taspen: Bukan Pinjam Bank, Tapi dari Rekening Penampungan
-
Harapan Driver Ojol Selepas Nasib Mereka Dibahas Prabowo dan Dasco di Istana
-
Analis: Masa Depan Politik Budi Arie Suram Usai Ditolak Gerindra dan PSI
-
Soal Anggota Polri Aktif di Kementan, Menteri Amran: Justru Sangat Membantu
-
Pigai Ajak Publik Gugat UU KUHAP ke MK Jika Khawatir dengan Isinya: Kami Dukung, Saya Tidak Takut!
-
KPK Ungkap Alasan Bobby Nasution Belum Dihadirkan di Sidang Korupsi Jalan Sumut
-
Tak Bayar Utang Pajak Rp25,4 Miliar, DJP Sandera Pengusaha Semarang: Ini Efek Jera!
-
Broker 'Hantu' Korupsi Petral Terkuak, KPK: Modus Ini Bikin Harga Minyak Impor Jadi Mahal
-
Tepis Kekhawatiran Publik, Menteri HAM Klaim 80 Persen Revisi KUHAP Lindungi HAM