Suara.com - Pengacara publik Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia Wahyu Nandang Herawan mendesak Kepolisian Daerah Jawa Timur serius mengungkap kasus pembunuhan aktivis antitambang di Lumajang, Jawa Timur, Salim Kancil, serta penganiayaan dan peneror aktivis rekan Salim Kancil, juga teror terhadap jurnalis.
"Polisi dituntut untuk kerja keras dalam menangkap semua pelaku teror dan ancaman pada aktivis anti tambang dan jurnalis media," kata Wahyu saat konferensi pers di gedung Lembaga Bantuan Hukum Jakarta, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin (9/11/2015).
Walaupun polisi sudah menetapkan 32 tersangka, kata Wahyu, itu belum memberikan efek jera kepada peneror. Belakangan, tiga jurnalis televisi diteror ketika menginvestigasi kasus tambang.
Menurut Wahyu, YLBHI juga mendesak kepada Kepolisian Republik Indonesia (Polri) melalui Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) untuk cepat mengusut pelaku dibalik segala bentuk teror dan ancaman kepada aktivis antitambang dan jurnalis.
Wahyu juga meminta aparat penegak hukum memberikan jaminan keselamatan bagi setiap orang yang memperjuangkan lingkungan, terutama aktivis dan jurnalis.
Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban dan Polda Jatim, katanya, harus memberikan perlindungan terhadap saksi dan korban.
"Harus difokuskan pada konteks penegakan hukum yang berlaku," kata Wahyu. (Muhamad Ridwan)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP 5G Paling Murah di Bawah Rp 4 Juta, Investasi Terbaik untuk Gaming dan Streaming
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 29 November: Ada Rivaldo, Ribuan Gems, dan Kartu 110-115
- Bercak Darah di Pohon Jadi Saksi Bisu, Ini Kronologi Aktor Gary Iskak Tewas dalam Kecelakaan Maut
- 5 Shio Paling Beruntung Hari Ini Minggu 30 November 2025, Banjir Hoki di Akhir Bulan!
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
Pilihan
-
Gubernur BI : Tiga Kunci Ini Bisa Bikin Indonesia Meroket di 2026, Apa Saja?
-
Darurat Tengah Malam? Ini Daftar Rumah Sakit & Puskesmas 24 Jam di Palembang
-
604 Orang Meninggal Dunia dalam Bencana Sumatera: Update Terkini
-
Jeritan Ojol di Uji Coba Malioboro: Jalan Kaki Demi Sesuap Nasi, Motor Terancam Hilang
-
OJK Selidiki Dugaan Mirae Asset Sekuritas Lenyapkan Dana Nasabah Rp71 Miliar
Terkini
-
Gubernur Pramono Anung Pastikan Hadiri Reuni 212 di Monas Malam Ini
-
Bangkai Gajah di Pusaran Banjir Sumatra: Alarm Sunyi dari Hutan yang Terluka?
-
Kronologi Kepala BNPB Minta Maaf Usai Sebut Bencana Sumatera 'Mencekam di Medsos'
-
Nestapa Istri Brigadir Nurhadi, Tuntut Ganti Rugi Rp771 Juta Atas Kematian Janggal Suaminya
-
Tiba di Arab Saudi, Penyidik KPK Bersiap Usut Dugaan 'Permainan' Kuota Haji di Tanah Suci
-
Kemensos Dirikan 28 Dapur Umum, Produksi 100 Ribu Nasi Bungkus Tiap Hari untuk Korban Banjir Sumatra
-
Korupsi Proyek Rel Kereta Api Medan Ancam Keselamatan, KPK: Bisa Sebabkan Kecelakaan Maut
-
Diangkut Helikopter, 4 Ton Bantuan Udara Diterjunkan ke 3 Kabupaten di Sumbar
-
Sudah Kirim Surat Panggilan, KPK akan Periksa Ridwan Kamil Pekan Ini
-
KPK Jebloskan ASN Kemenhub ke Penjara, Diduga Otak Pengaturan Proyek Kereta Api Medan