Suara.com - Komandan Korem 174 Anim Ti Waninggap Merauke Brigjen TNI Supartodi membela tudingan jika perusahaan perkebunan sawit di Papua sebagai biang kerok terjadinya kebakaran lahan. Dia membantah tudingan itu.
Tudingan itu sebelumnya dinyatakan Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal. Brigjen TNI Supartodi malah meminta Klemen datang ke Merauke meninjau langsung perkebunan.
"Oh, tidak ada. Suruh beliau datang ke Merauke, jangan hanya terima laporan saja. Tidak benar kalau kebakaran di sana karena ulah perusahaan perkebunan," tegas Brigjen Supartodi kepada wartawan di Timika, Senin (9/11/2015).
Danrem tidak membantah jika di wilayah Bade, yaitu daerah perbatasan Kabupaten Merauke dengan Kabupaten Mappi terdapat sebuah perusahaan perkebunan kelapa sawit. Dia mengungkapkan bahwa tumbuhan kelapa sawit di daerah itu kini sudah berumur satu tahun dan di lokasi tersebut tidak ada kebakaran.
"Di situ nggak ada kebakaran. Sawitnya sudah berumur satu tahun," kata Danrem.
Ia meminta para pejabat tidak sekedar memberikan pernyataan ke publik, tanpa didukung dengan data yang akurat.
"Pak Wagub sekali-kali turun ke lapangan biar tahu rakyatnya di sana. Kalau ke Merauke, jangan hanya di kotanya saja tapi sampai ke lokasi yang kemarin-kemarin itu terjadi kebakaran," ujar Danrem.
Danrem juga meminta semua pihak terutama di wilayah Kabupaten Merauke dan Kabupaten Mappi yang menjadi pusat bencana kebakaran tahun ini agar belajar dari pengalaman tersebut. Pemda tidak boleh tidur dengan situasi dan kondisi yang terjadi di daerahnya.
"Pemda dan "stake holder" (pemangku kepentingan) terkait dalam penanganan bencana tidak boleh hanya tidur-tiduran saja tapi harus membuat regulasi untuk ke depan seperti apa. Pengalaman ini menjadi landasan untuk penanganan-penanganan bencana selanjutnya," ujar Brigjen Supartodi.
Menyangkut penanganan kebakaran lahan di Merauke dan Mappi, Danrem mengakui menemukan banyak kendala di lapangan. Para prajurit TNI yang terlibat dalam Satgas Pemadaman Kebakaran tersebut tidak dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang memadai.
"Di sana nggak ada mobil pemadam kebakaran. Kita bingung juga, terpaksa prajurit pakai ember dan peralatan seadanya untuk memadamkan api," jelasnya.
Korem 174 ATW juga mengerahkan lima truk tanki air untuk dipakai memadamkan api, namun untuk lokasi-lokasi yang jauh dan tidak memiliki akses jalan raya, para prajurit terpaksa berjalan kaki berkilo-kilo meter sambil membawa ember dan jerigen untuk memadamkan api.
"Kalau ada sumber airnya tidak masalah, tapi kalau air juga tidak ada lalu kita padamkan api dengan cara apa. Seperti di SP5 Merauke, saya terpaksa suruh alat berat buka jalan supaya mobil tanki bisa masuk," tuturnya.
Di sisi lain, katanya, Pemkab Merauke dan Mappi hingga kini belum memiliki sebuah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang mengkoordinasi penanganan bencana yang terjadi di daerah itu. Danrem mengatakan kini di wilayah Merauke dan Mappi sudah nyaris tidak ada lagi titik api.
Lokasi yang paling parah mengalami kebakaran seperti di Kimaam, Bade, Pure, Jakebop, Tanah Miring, Wasur dan Mappi. Kondisi hutan savana yang penuh ilalang dan semak belukar di daerah-daerah tersebut kian memicu terjadi kebakaran, apalagi ditambah dengan musim kemarau yang berkepanjangan.
Berita Terkait
-
Prof Hero: Bencana Kebakaran Lahan dan Kabut Asap Belum Berakhir
-
Alat Ciptaan ITB Sudah Dikirim ke Daerah Bencana Asap
-
Sepekan, 21,3 Miliar Meter Kubik Hujan Turun di Area Kebakaran
-
Ini Alat Canggih Kampus di Indonesia untuk Tanggulangi Asap
-
Asap Tak Habis-habis, Pemerintah Sebaiknya Terima Bantuan Asing
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Digasak saat Check In di Hotel, Motor-HP Pacar Dijual di FB, RA Kabur ke Yogya!
-
Menlu AS Tuduh Badan PBB UNRWA 'Antek' Hamas Usai ICJ Putuskan Kewajiban Israel
-
Apes! Check-In di Hotel Kawasan Jaksel, Motor dan HP Si Cewek Malah Dibawa Kabur Pacarnya
-
Ajak Sekda dan Kepala Bappeda, Kemendagri Bakal Gelar Rakornas: Selaraskan Program Pusat-Daerah
-
Dibully Mahasiswa Unud usai Tewas, Polisi Telusuri Isi HP dan Laptop Timothy Anugerah, Mengapa?
-
Dituding Sebar Fitnah soal NCD, Dirut CMNP Dilaporkan MNC Asia Holding ke Polda Metro Jaya
-
Ledek Kubu Roy Suryo Cs? Pentolan ProJo usai Jokowi Pamer Ijazah: Tanya Mas Roy Sajalah
-
Viral Karyawan SPPG MBG Jadi Korban Pelecehan, Terduga Pelaku Keluarga Anggota TNI?
-
Siswa Sekolah Rakyat Diam-diam Surati Prabowo, Seskab Teddy Bongkar Isi Suratnya!
-
Ketua DPD RI Ajak Pemuda Parlemen Berpolitik Secara Berkebudayaan dan Jaga Reputasi