Suara.com - Jaksa Agung Muhammad Prasetyo enggan menanggapi isu pencopotannya sebagai orang nomor satu di Kejaksaan menyusul kabar reshuffle jilid II Kabinet Kerja Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
"Jangan tanya saya soal itu (pencopotan), itu bukan kompetensi saya. Tanya pada yang lain," kata Prasetyo usai mengikuti upacara peringatan hari Pahlawan Nasional di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Selasa (10/11/2015).
Prasetyo menyerahkan. kepada masyarakat untuk menilai kinerjanya selama memimpin Kejaksaan.
Dia mengaku, isu pencopotannya karena disebut-sebut terkait dalam kasus penanganan kasus dugaan korupsi bantuan sosial, yang melibatkan Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho, tak mengganggu kinerjanya sebagai Jaksa Agung.
"Silahkan dinilai. Itu (isu pencopotan) tidak mengganggu, karena saya melakukan apa-apa, kenapa harus terganggu. Kalau saya melakukan sesuatu mungkin terganggu, anda lihat wajah saya seperti apa, ada tidak perubahannya," imbuhnya.
Dia membantah, semakin intens dirinya datang ke Istana Negara belakangan ini karena terkait masalah pertemuan dengan Sekjen nonaktif Partai Nasdem Petrice Rio Capella.
"Tidak dong, saya biasa saja. Setiap kali ada kegiatan di Istana saya datang meski ada kesibukan," ujarnya.
Seperti diketahui, munculnya nama Prasetyo berawal dari sidang 17 September 2015. Di sidang terungkap ada pembicaraan antara Evy dan staf Gatot bernama Mustafa yang mengungkapkan, Gatot ingin agar kasus dugaan korupsi bansos yang ditangani Kejati Sumatera Utara dilimpahkan ke Kejaksaan Agung.
Dalam pembicaraan pada 1 Juli 2015, Evy menyampaikan: "Bapak mau jamin amankan supaya itu mau dibawa ke Gedung Bundar (Kejaksaan Agung), jadi kalau itu udah menang nggak akan ada masalah katanya di gedung bundarnya pak gitu."
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Masa Tunggu Haji Diusulkan Jadi 26,4 Tahun untuk Seluruh Wilayah Indonesia
-
Prabowo Bakal Hadiri HUT ke-80 TNI, Monas Ditutup untuk Wisatawan Minggu Besok
-
Tembus 187 Kasus, Kecelakaan Kereta di Daop 1 Jakarta Terbanyak Melibatkan Orang!
-
Gelagapan Baca UUD 45, Ekspresi Wakil Ketua DPRD Pasangkayu Disorot: Yang Dibaca Pancasila?
-
"Segel Tambang, Bukan Wisata Alam": Warga Puncak Sampaikan Protes ke Menteri LH
-
Pengurus PWI Pusat 2025-2030 Resmi Dikukuhkan, Meutya Hafid Titip Pesan Ini
-
Mardiono Terbuka Merangkul Kubu Agus Suparmanto: Belum Ada Komunikasi, Belum Lihat Utuh SK Kemenkum
-
KAI Antisipasi Ledakan 942 Ribu Penumpang di HUT TNI Besok: Ambulans dan Medis Kami Siapkan
-
Kembalikan 36 Buku Tersangka Kasus Demo Agustus, Rocky Gerung Berharap Polisi Baca Isinya, Mengapa?
-
Kasus Siswa Keracunan MBG di Jakarta Capai 60 Anak, Bakteri jadi Biang Kerok!