Suara.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memasang papan tanda bahaya tanah longsor. Ada 50 lokasi titik memasuki musim hujan 2015.
"Pada 2015, dalam mengantisipasi tanah longsor ada beberapa hal yang didukung Pemda DIY, salah satunya pemasangan papan tanda bahaya tanah longsor di 50 titik," kata Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Bantul, Dewanto Dwipoyono di Bantul, Kamis (12/11/2015).
Menurut dia, pemasangan 50 titik papan tanda bahaya tanah longsor tersebut tersebar di 16 desa dalam enam kecamatan. Pemasangan papan sebagian sudah dilaksanakan pada awal musim hujan ini.
Papan tanda bahaya tanah longsor ini merupakan penanganan baru oleh pemerintah dalam mengurangi risiko bencana tanah longsor akibat guyuran hujan terus menerus yang dimungkinkan terjadi pada musim hujan.
"Sebelumnya kan belum ada papan tanda bahaya longsor, terutama di lereng-lereng perbukitan yang rawan longsor. Sebagian sudah dipasang, sehingga ditargetkan seluruhnya (50 lokasi) dapat terpasang pada November 2015," katanya.
Dengan adanya papan tanda bahaya ini diharapkan dapat meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat maupun forum pengurangan risiko bencana (FPRB) masing-masing desa ketika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.
"Rambu-rambu tanda bahaya itu dipasang di kawasan yang rawan tanah longsor. Sehingga warga akan mengetahui ketika memasuki zona rawan longsor, dan selalu waspada ketika hujan deras," kata Dewanto.
Menurut dia, pemasangan papan bahaya tanah longsor di 50 titik tersebut sebenarnya kalau dilihat dari wilayah Bantul yang potensi longsor masih kurang, mengingat sesuai hasil kajian jumlah titik rawan longsor di 16 desa tersebut lebih dari sebanyak itu.
"Kalau dihitung titik-titik rawan longsor, lebih banyak, namun papan diprioritaskan di daerah rawan longsor yang terdapat pemukiman, kemudian tepi jalan maupun lereng perbukitan yang paling rawan longsor," katanya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Misteri Sekeluarga Tewas di Tol Tegal: Mesin Mati AC Nyala, Pengemudi Sempat Tolak Bantuan Medis
-
Marak Kepala Daerah Kena OTT, Golkar Serukan Evaluasi Total Sistem Seleksi Pemimpin
-
Revolusi Digital GM FKPPI: Kaderisasi Kini Berbasis AI, Fokus Cetak Kualitas
-
Genangan Air di Jeruk Purut Bikin Transjakarta Rute 6T Dialihkan, Cek Titik yang Tak Disinggahi
-
Wacana Penunjukan Langsung Dinilai Tak Demokratis, FPIR: Bahaya Kapolri Ditunjuk Langsung Presiden
-
Hujan Deras Jumat Sore, Warga Pela Mampang Dikepung Banjir, Ketinggian Air Ada yang Mencapai 60 Cm
-
BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan Resmi Go Live Nasional Penjaminan Dugaan KK/PAK di Aplikasi
-
Praktik Lancung 8 ASN Kemnaker: Agen Izin TKA Diperas Rp135 Miliar Vespa dan Innova Jadi Syarat
-
Kok Bisa Hiu Tutul Sering 'Nyasar' ke Pantai Indonesia? Ternyata Ini Alasannya!
-
Tragedi Sungai Lusi: 5 Santriwati Penghafal Alquran di Blora Ditemukan Tak Bernyawa