Suara.com - Sidang perdana yang diajukan Federasi Serikat Pekerja Badan Usaha Milik Negara Bersatu terhadap PT Pelabuhan Indonesia II ditunda hingga 1 Desember 2015.
"Sidang diundur lantaran pihak tergugat belum melengkapi persyaratan," kata Ketua Umum FSPBB Arief Poyuono dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa malam (17/11/2015).
Dia mengatakan pihaknya mengajukan gugatan terkait perpanjangan kontrak konsesi Jakarta International Container Terminal (JICT) kepada Hutchison Port Holdings Limited yang disetujui oleh perusahaan bongkar muat pelabuhan tersebut.
Dia menerangkan, pihaknya menggugat PT Pelindo II ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat karena terdapat indikasi tindakan melawan hukum yang dilakukan perusahaan pimpinan Richard Joost Lino itu.
Menurut Arief, PT Pelindo II telah memperpanjang kontrak konsesi yang seharusnya belum dapat dilakukan pada tahun ini karena masa berlaku kontrak itu baru akan habis pada 2019.
Menurutnya, perpanjangan kontrak mulai dapat dilakukan setelah masa berlakunya habis, yang mana proses tender dan segala regulasi terkait pengelolaan JICT akan diatur Kementerian Perhubungan.
Oleh karena itu, pihaknya menduga perjanjian tersebut melanggar undang-undang karena selain tidak menggunakan proses tender, kontrak itu juga dinilai merugikan negara sebesar Rp41 triliun per tahun.
Pihaknya berharap guguatan untuk membatalkan perpanjangan kontrak tersebut diterima oleh hakim, agar kerugian negara yang semakin besar dapat dicegah. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP 5G Paling Murah di Bawah Rp 4 Juta, Investasi Terbaik untuk Gaming dan Streaming
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 29 November: Ada Rivaldo, Ribuan Gems, dan Kartu 110-115
- Bercak Darah di Pohon Jadi Saksi Bisu, Ini Kronologi Aktor Gary Iskak Tewas dalam Kecelakaan Maut
- 5 Shio Paling Beruntung Hari Ini Minggu 30 November 2025, Banjir Hoki di Akhir Bulan!
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
Pilihan
-
Darurat Tengah Malam? Ini Daftar Rumah Sakit & Puskesmas 24 Jam di Palembang
-
604 Orang Meninggal Dunia dalam Bencana Sumatera: Update Terkini
-
Jeritan Ojol di Uji Coba Malioboro: Jalan Kaki Demi Sesuap Nasi, Motor Terancam Hilang
-
OJK Selidiki Dugaan Mirae Asset Sekuritas Lenyapkan Dana Nasabah Rp71 Miliar
-
Pasaman: Dari Kota Suci ke Zona Rawan Bencana, Apa Kita Sudah Diperingatkan Sejak Lama?
Terkini
-
Nestapa Istri Brigadir Nurhadi, Tuntut Ganti Rugi Rp771 Juta Atas Kematian Janggal Suaminya
-
Tiba di Arab Saudi, Penyidik KPK Bersiap Usut Dugaan 'Permainan' Kuota Haji di Tanah Suci
-
Kemensos Dirikan 28 Dapur Umum, Produksi 100 Ribu Nasi Bungkus Tiap Hari untuk Korban Banjir Sumatra
-
Korupsi Proyek Rel Kereta Api Medan Ancam Keselamatan, KPK: Bisa Sebabkan Kecelakaan Maut
-
Diangkut Helikopter, 4 Ton Bantuan Udara Diterjunkan ke 3 Kabupaten di Sumbar
-
Sudah Kirim Surat Panggilan, KPK akan Periksa Ridwan Kamil Pekan Ini
-
KPK Jebloskan ASN Kemenhub ke Penjara, Diduga Otak Pengaturan Proyek Kereta Api Medan
-
Awas Macet! Cek Pengalihan Arus Reuni Akbar 212 di Monas Besok, Ini Titik Rawan Kepadatan
-
Akses Terputus, Relawan PSI Tetap Tempuh Jalan Sulit Salurkan Bantuan untuk Warga Tapanuli Utara
-
Babak Baru Skandal Satelit Kemenhan, Laksda Leonardi Cs Segera Diadili