Suara.com - Dewan Keamanan PBB pada Jumat (21/11/2015) mengizinkan negara-negara untuk mengambil seluruh langkah yang diperlukan untuk melawan kelompok bersenjata ISIS dalam sebuah resolusi yang disepakati satu minggu setelah serangan di Paris.
Langkah yang diusulkan oleh Prancis tersebut meminta seluruh negara anggota PBB untuk menggandakan dan mengoordinasikan usaha mereka untuk mencegah dan menekan serangan teroris yang dilakukan oleh kelompok bersenjata ISIS dan kelompok ekstremis lain yang berhubungan dengan Al-Qaeda.
Presiden Prancis Francois Hollande menyambut baik keputusan tersebut, mengatakan resolusi tersebut akan membantu menggerakkan negara-negara untuk menghancurkan kelompok bersenjata ISIS yang mengaku berada dibalik serangan di Paris.
Menteri Luar Negeri Laurent Fabius mengatakan bahwa para negara sebaiknya mencari cara untuk menghentikan pertempuran, baik dengan langkah militer, pencarian solusi politik atau melawan secara finansial.
Rancangan resolusi Prancis tersebut tidak memberikan dasar resmi untuk langkah militer dan tidak menyinggung bab tujuh dari Piagam PBB yang mengizinkan penggunaan angkatan bersenjata.
Diplomat Prancis mengatakan mereka akan memberikan bantuan politik internasional untuk kampanye anti kelompok bersenjata ISIS yang telah melonjak sejak serangan di Paris minggu lalu.
"Resolusi tersebut merupakan sebuah pengakuan internasional atas ancaman yang diberikan kelompok bersenjata ISIS," ujar Duta Besar Inggris Matthew Rycroft yang menjadi pemimpin Dewan bulan ini.
Duta dari Inggris tersebut menyebutnya sebagai panggilan untuk bertindak kepada negara-negara anggota untuk bergabung dalam usaha internasional untuk mengalahkan kelompok bersenjata ISIS.
Langkah tersebut meminta para negara anggota yang berkemampuan untuk menggunakan seluruh langkah yang dibutuhkan, berdasarkan hukum internasional terhadap wilayah yang dikuasai di Suriah dan Irak.
Daya tarik politik Duta Besar Rusia Vitaly Churkin menekankan bahwa resolusi tersebut merupakan sebuah daya tarik politik dan tidak merubah dasar resmi untuk negara yang melawan terorisme.
Tawaran Prancis untuk dukungan PBB datang setelah Rusia memberikan rancangan resolusi terpisah yang meminta melawan kelompok ISIS dengan izin dari Suriah.
Rancangan tersebut ditolak oleh Amerika Serikat, Inggris dan Prancis yang menolak untuk bekerja sama dengan rezim Presiden Bashar al-Assad yang mereka tuduh menimbulkan ekstrimisme dengan beralih ke kekerasan.
Prancis memberikan rancangan resolusi pada Kamis dan mencari persetujuan cepat dari ke 15 anggota dewan.
Pemungutan suara dilakukan tepat satu minggu setelah insiden Paris yang dilakukan oleh kelompok bersenjata ISIS.
Prancis telah menyerang beberapa sasaran kelompok militan ISIS di Suriah sejak September. (Antara)
Berita Terkait
-
Turki Gempur ISIS Online: 26 Orang Ditangkap Terkait Propaganda Teror di Medsos
-
"Pembantaian Tanpa Pandang Bulu": DK PBB Didesak Hentikan Serangan Israel di Gaza
-
Mesir Usulkan Pasukan Internasional di Gaza dan Tepi Barat: Solusi atau Eskalasi Baru?
-
Serangan Udara AS di Somalia Tewaskan Tokoh Kunci ISIS, Siapa?
-
Gempur Persembunyian ISIS di Pegunungan Somalia, AS Klaim Sukses Besar
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Merasa Terlindungi, Barang Pemberian Kapolda Herry Heryawan Bikin Penyandang Tunarungu Ini Terharu
-
Kolaborasi Bareng DPRD DKI, Pramono Resmikan Taman Bugar Jakbar
-
Menteri Hukum Ultimatum PPP: Selesaikan Masalah Internal atau AD/ART Jadi Penentu
-
Satu Bulan Tragedi Affan Kurniawan: Lilin Menyala, Tuntutan Menggema di Benhil!
-
Polemik Relokasi Pedagang Pasar Burung Barito, DPRD DKI Surati Gubernur Pramono Anung
-
Siapa Ketum PPP yang Sah? Pemerintah akan Tentukan Pemenangnya
-
KPAI Minta Polri Terapkan Keadilan Restoratif untuk 13 Anak Tersangka Demonstrasi
-
Program Magang Fresh Graduate Berbayar Dibuka 15 Oktober, Bagaimana Cara Mendaftarnya?
-
DPR RI Kajian Mendalam Putusan MK soal Tapera, Kepesertaan Buruh Kini Sukarela
-
Setelah Kasih Nilai Merah, ICW Tagih Aksi Nyata dari Pemerintah dan Aparat Penegak Hukum