Suara.com - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memutuskan lokasi penutupan Asian Games 2018 di Stadion Jakabaring, Palembang, Sumsel. Meski begitu, sebelumnya harus didapatkan dulu persetujuan dari Dewan Olimpiade Asia atau OCA.
"Pembukaan clear di Jakarta. Untuk penutupan direncanakan di Palembang," kata Kepala Komunikasi Publik Kemenpora, Gatot S Dewa Broto usai pertemuan dengan KOI di Kantor Kemenpora Jakarta, Rabu (25/11/2015).
Menurut Gatot, ada beberapa pertimbangan sehingga pemerintah memilih Palembang sebagai lokasi penutupan kejuaraan empat tahunan itu. Di antaranya adalah untuk menegaskan jika tuan rumah Asian Games 2018 tidak hanya Jakarta.
"Yang jelas, kami akan terus komunikasi dengan OCA untuk masalah ini. Apalagi pada akhir bulan ini juga akan pertemuan dengan mereka," katanya menambahkan.
Dengan menetapkan lokasi penutupan di Palembang, kata Gato pula, jelas akan ada perubahan-perubahan termasuk jumlah cabang olahraga (cabor) yang akan dipertandingkan di kota yang terkenal dengan pempeknya itu. Hanya saja, pihak Kemenpora belum menjelaskan dengan detail mengenai alokasinya.
"Hingga saat ini, pembagiannya masih 29 (cabor di) Jakarta dan 11 Palembang. Untuk peluang perubahan memang ada," kata pria yang juga adalah Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora itu.
Gatot menjelaskan, dalam pertemuan dengan Komite Olimpiade Indonesia (KOI), selain dibahas soal pembukaan dan penutupan, juga dibicarakan proses dari rencana induk Asian Games 2018 yang merupakan turunan dari Keppres Asian Games. Untuk rencana induk tersebut menurutnya dipastikan sudah tuntas.
Sementara itu, Ketua KOI Erick Thohir seusai pertemuan mengatakan, respons pemerintah terhadap rencana induk yang dibuat cukup baik. Pihaknya berharap rencana induk tersebut segera dilaporkan ke Presiden, agar semua program yang ada secepatnya direalisasikan.
Terkait soal pembukaan dan penutupan, pihak KOI tidak bicara banyak. Erick menegaskan bahwa hal tersebut adalah domain pemerintah. Pihaknya menurutnya hanya mengurus masalah teknis, termasuk jumlah cabor yang akan dipertandingkan.
"Kami tadi mengusulkan Palembang mendapatkan jatah 15 cabang olahraga, sedangkan Jakarta 27 cabang. Namun, semuanya juga harus mendapatkan persetujuan dari OCA," katanya lagi.
Dengan adanya titik terang, terutama soal lokasi pembukaan dan penutupan, pihaknya menurut Erick, berharap gaung Asian Games 2018 segera menggema. Apalagi karena kejuaraan ini merupakan hajatan seluruh masyarakat Indonesia, bukan hanya untuk Jakarta dan Palembang semata. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
Terkini
-
Hindari Overkapasitas Lapas, KUHP Nasional Tak Lagi Berorientasi pada Pidana Penjara
-
Kayu Hanyutan Banjir Disulap Jadi Rumah, UGM Tawarkan Huntara yang Lebih Manusiawi
-
Video Viral Badan Pesawat di Jalan Soetta, Polisi Ungkap Fakta Sebenarnya
-
Libur Natal dan Tahun Baru, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan Tiga Hari!
-
KemenHAM: Pelanggaran HAM oleh Perusahaan Paling Banyak Terjadi di Sektor Lahan
-
Pemerintah Terbitkan PP, Wahyuni Sabran: Perpol 10/2025 Kini Punya Benteng Hukum
-
Komisi III DPR Soroti OTT Jaksa, Dorong Penguatan Pengawasan
-
Perpres Baru Bisnis dan HAM Masih Menunggu Teken Menko Airlangga
-
Rawan Roboh Selama Cuaca Ekstrem, Satpol PP DKI Jakarta Tertibkan 16 Reklame Berbahaya
-
Demo di Balai Kota, Buruh Jakarta Tagih Janji 'Manusiakan Pekerja' Lewat UMP Rp5,8 Juta