Suara.com - Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Disreskrimsus) Polda Metro Jaya, telah membongkar makam, untuk mengautopsi jenazah almarhum Falya Raafani Blegur (15 bulan), di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Belit, Kranji, Bekasi Barat, Jumat (27/11/2015).
Direktur Reserse Kriminal Khusus (Disreskrimsus) Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Mujiono, menuturkan akan terus menyelidiki kasus dugaan malpraktik di Rumah Sakit Awal Bros.
Pihaknya pun akan menanyakan tim ahli forensik yakni, Bidang Kedokteran Kesehatan (Bidokkes) Polda Metro Jaya dan Pusat Laboratorium Forensik (Labfor) Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri), terkait sampel yang diambil dari tubuh Falya.
"Setelah ini kita juga akan periksa beberapa ahli (forensik), untuk memeriksa dan untuk mengetahui hasil autopsi dalam kasus ini," ujar Mujiono di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Belit, Kranji, Bekasi Barat, Jumat (27/11/2015
Tidak hanya, Mujiono mengatakan, pihaknya telah mengambil beberapa sampel yang akan dikirim Laboratorium Forensik Mabes Polri.
"Hari ini sudah autopsi, beberapa organ tubuh korban sudah kita ambil. Banyak dan macam-macam sampelnya," ucapnya.
Untuk mengetahui hasil autopsi, kata Mujiono, butuh waktu 12 hari.
"Kurang lebih 10 sampai 12 hari. Kita berharap secepatnya selesai, namun lebih cepat lebih bagus. Sehingga mempercepat proses penyelidikan kasus ini," imbuh Mujiono.
Hal yang sama diungkapkan, Kepala Unit 1 Sub Direktorat Sumber Daya Lingkungan (Sumdaling) Reskrimsus Polda Metro Jaya, Komisaris Polisi Harris Jakin mengatakan, akan terus memeriksa semua yang terkait.
"Kita akan periksa semua yang terkait. Jadi dalam Scientific Crime Identification (SCI), ada saksi ahli dari forensik yang menerangkan," ucap Harris.
Selain itu, pihaknya akan merangkum dan menggabungkan hasil forensik dengan bukti-bukti keterkaitan satu dengan lainnya.
"Nanti kita gabungkan, apakah antara bukti yang satu dengan yang lainnya apakah sesuai atau tidak," katanya.
Dia juga menambahkan, dalam proses penyelidikan butuh waktu. Harris berharap, hasil autopsi bisa segera diketahui untuk mengetahui kebenaran.
"Apapun hasilnya, yang terpenting kan faktanya terungkap," tegasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
-
HUT ke 68 Bank Sumsel Babel, Jajan Cuma Rp68 Pakai QRIS BSB Mobile
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Polda Undang Keluarga hingga KontraS Jumat Ini, 2 Kerangka Gosong di Gedung ACC Reno dan Farhan?
-
Saya Tanggung Jawab! Prabowo Ambil Alih Utang Whoosh, Sindir Jokowi?
-
Said Didu Curiga Prabowo Cabut 'Taring' Purbaya di Kasus Utang Whoosh: Demi Apa?
-
Tragedi KKN UIN Walisongo: 6 Fakta Pilu Mahasiswa Terseret Arus Sungai Hingga Tewas
-
Uya Kuya Dinyatakan Tidak Melanggar Kode Etik, Kini Aktif Lagi Sebagai Anggota DPR RI
-
Dendam Dipolisikan Kasus Narkoba, Carlos dkk Terancam Hukuman Mati Kasus Penembakan Husein
-
Sidang MKD: Adies Kadir Dinyatakan Tidak Melanggar Kode Etik, Diaktifkan Kembali sebagai Anggota DPR
-
Kronologi Guru di Trenggalek Dihajar Keluarga Murid di Rumahnya, Berawal dari Sita HP Siswi di Kelas
-
Mendadak Putra Mahkota Raja Solo Nyatakan Naik Tahta Jadi PB XIV di Hadapan Jasad Sang Ayah
-
IKJ Minta Dukungan Dana Abadi Kebudayaan, Pramono Anung Siap Tindaklanjuti