Suara.com - Pakar Tata Bahasa Yayah Basariah yang dimintai pendapatnya oleh Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) membantah jika dirinya memiliki keterlibatan dengan Badan Intelijen Negara (BIN).
Dia meluruskan, dirinya hanya mengajar di sekolah tinggi intelijen negara dan beberapa universitas lainnya di Jakarta. Hal ini tidak ada hubungannya dengan BIN.
"Saya hanya mengajar di Fakultas Hukum Universitas Nasional, di Sekolah Tinggi Intelijen Negara, dan di Lembaga Pers Dr Suditomo, Saya juga pernah mengajar di UI. Saya pensiun dari Depdiknas 2009 sebagai ahli peneliti utama atau profesor riset," kata Yayah saat dihubungi wartawan, Jakarta, Senin (30/11/2015).
Yayah dituding merupakan bagian dari BIN oleh Fadli Zon. Fadli menilai, ada keterkaitan Yahya dengan latar belakangnya yang mengajar di Sekolah Tinggi Intelejen.
Saat dimintai pendapat, Yayah mengatakan, undangan itu diminta langsung oleh MKD. Dia diundang untuk menjelaskan kata 'dapat' dalam Pasal 5 Tata Beracara MKD.
Hal ini untuk menjelaskan posisi Menteri ESDM Sudirman Said ketika mengadukan kasus pencatutan nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) oleh Ketua DPR Setya Novanto dalam perpanjangan kontrak PT. Freeport Indonesia.
"Saya diminta hadir dalam rapat dengar pendapat di MKD sebagai Ahli Bahasa," ujar dia.
Profesor bidang bahasa ini pun akan berkirim surat kepada MKD, terkait tudingan Fadli yang menyebut dirinya adalah anggota BIN. Surat tersebut disampaikan sebagai bantahan bahwa dirinya adalah anggota BIN.
Wakil Ketua DPR Fadli Zon mempertanyakan ahli bahasa yang dipanggil ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD). Ahli bahasa hukum Doktor Yayah Basariah dipanggil MKD untuk mengetahui legal standing Menteri ESDM Sudirman Said dalam laporannya.
Sudirman melaporkan Ketua DPR Setya Novanto dalam kasus pencatutan nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dalam perpanjangan kontrak PT. Freeport Indonesia.
"Ahli bahasanya dari BIN (Badan Intelejen Negara), dia sekolah tinggi BIN, ada conflict of interest, bisa saja dia anak buahnya Maroef (Mantan Wakil Ketua BIN, Petinggi PT Freeport Indonesia, Maroef Sjamsoedin), bisa saja," kata Fadli Zon di DPR, Senin (30/11/2015).
Wakil Ketua DPR Fadli Zon mempertanyakan ahli bahasa yang dipanggil ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD). Ahli bahasa hukum Doktor Yayah Basariah dipanggil MKD untuk mengetahui legal standing Menteri ESDM Sudirman Said dalam laporannya.
Sudirman melaporkan Ketua DPR Setya Novanto dalam kasus pencatutan nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dalam perpanjangan kontrak PT. Freeport Indonesia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
-
Sepanjang Semester I 2025, Perusahaan BUMN Lakukan Pemborosan Berjamaah Senilai Rp63,75 Triliun
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
Terkini
-
Pemulihan Psikososial di Sumatra, Lebih Dari 50 Persen Siswa Masih Alami Sedih dan Cemas
-
Pramono Anung Pastikan Perawatan Korban Mobil Terabas Pagar SD di Cilincing Ditanggung Pemprov
-
Pramono Anung: 21 Orang Jadi Korban Imbas Mobil Terabas Pagar SD di Cilincing
-
KPK Tetapkan Tersangka Usai OTT Bupati Lampung Tengah, Amankan Uang dan Emas
-
Barisan Siswa SDN Kalibaru 01 Diseruduk Mobil, 20 Korban Terluka
-
Komnas HAM: Solidaritas Publik Menguat, Tapi Negara Tetap Wajib Pulihkan Sumatra
-
Dari Pameran Megah ke Balik Jeruji, Mengapa Puluhan Calon Pengantin Bisa Tertipu WO Ayu Puspita?
-
Dedi Mulyadi Datang ke KPK: Ada Apa dengan Sungai dan Hutan Jabar?
-
Tak Cukup Andalkan Infrastruktur, Pelatihan Evakuasi Penentu Keselamatan di Gedung Bertingkat
-
Respons Dasco Soal Wacana Pilkada Dipilih DPRD: Pikirkan Saudara Kita di Sumatera Pulih Dulu