Suara.com - Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) akan menggelar sidang untuk melanjutkan kasus calo Freeport yang diduga melibatkan Ketua DPR Setya Novanto.
Putusan rapat internal MKD sendiri akan diambil melalui voting anggota. Wakil Ketua MKD Junimart Girsang mengatakan, berdasarkan tata tertib di rapat MKD, pihaknya memperbolehkan voting.
"Kita ambil dengan cara voting dan tata tertib memang mengizinkan untuk itu, yang hasilnya seperti teman-teman lihat tadi bagaimana kita di MKD, melakukan voting secara demokrasi, berdiri bagi yang setuju dan hasilnya sudah keliatan," ujar Junimart usai rapat di Ruang Rapat MKD, Gedung Nusantara II, DPR, Jakarta, Selasa (1/12/2015).
Sedangkan Ketua MKD Surahman Hidayat mengatakan, voting akan dilakukan secara dua tahap. Voting pertama dengan pilihan opsi 'Paket I' dan 'Paket II'. Sedangkan pada voting kedua dengan 'Poin a' dan 'Poin b'.
Paket I berbunyi, poin (a) melanjutkan persidangan dengan pengesahan jadwal persidangan. Poin (b) menuntaskan verfikasi. Sedangkan, Paket II, poin (a) tidak melanjutkan persidangan karena tidak cukup verifikasi dan alat bukti, dan poin (b) melanjutkan rapat MKD dengan melakukan verifikasi.
Dalam voting pertama, 11 orang memilih paket pertama, dan 6 orang memilih paket kedua. Paket ini menentukan perkara ini lanjut dipersidangkan atau diberhentikan.
Adapun enam orang yang memilih paket kedua yakni Kahar Muzakir, Adies Kadir, Ridwan Bae (ketiganya dari Golkar), Zainut Tauhid (PPP), Sufmi Dasco Ahmad dan Supratman Andi Agtas (keduanya dari Gerindra).
Sedangkan dalam voting kedua, 9 orang memilih untuk melanjutkan persidangan dan mengagendakan pemeriksaan saksi-saksi, dan 8 orang memilih untuk melanjutkan persidangan dengan menuntaskan terlebih dahulu verifikasi kasus.
Dalam rapat ini pula, MKD langsung menjadwalkan persidangan perkara ini. Besok, Rabu (2/12/2015) dijadwalkan pemanggilan pengadu, Menteri ESDM Sudirman Said.
Kemudian pada hari Kamis (3/12/2015), MKD menjadwalkan pemanggilan saksi yang terkait kasus ini, yaitu Riza Chalid dan Maroef Sjamsoedin.
Sementara, untuk pemanggilan teradu Ketua DPR Setya Novanto, MKD belum memutuskannya. Sebab, masukan dari Anggota MKD, pemeriksaan Setya perlu melihat hasil dari pemeriksaan saksi-saksi. Karena, bukan tidak mungkin akan muncul saksi baru.
"Jadi kita jadwalkan sampai Kamis. Konsinyering nanti," tutup Surahman.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
Terkini
-
Rocky Gerung: Program Makan Bergizi Gratis Berubah Jadi Racun karena Korupsi
-
Keputusan 731/2025 Dibatalkan, PKB: KPU Over Klasifikasi Dokumen Capres
-
Bantah Makam Arya Daru Diacak-acak Orang Tak Dikenal, Polisi: Itu Amblas Faktor Alam!
-
Menkes Budi Tegaskan Peran Kemenkes Awasi Keamanan Program Makan Bergizi Gratis
-
Terungkap! Ini Rincian 'Tarif Sunat' Dana Hibah yang Bikin Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi Kaya
-
Demi Buktikan Bukan Pembunuhan, Polisi akan 'Buka-bukaan' 20 CCTV ke Keluarga Arya Daru
-
'Mari Bergandeng Tangan': Disahkan Negara, Mardiono Serukan 'Gencatan Senjata' di PPP
-
Fakta Mengejutkan 'Bjorka KW': Bukan Ahli IT dan Tak Lulus SMK, Belajar Retas Otodidak dari Medsos
-
Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk, DPR Sebut Konstruksi Bangunan Tak Ideal
-
Viral di MRT, Lansia 73 Tahun Ini Ditangkap dan Punya 23 Kasus Kriminal