Kepolisian Sektor Matraman, Jakarta Timur masih terus menyelidiki aksi begal yang dilakukan sejumlah pelaku yang sampai saat ini belum diketahui identitasnya. Kejadian tersebut terjadi pada Rabu, (2/12/2015) di depan SMAN 22 di Jalan Asem Kecamatan Matraman, Jakarta Timur.
Kepala Kepolisian Sektor Matraman, Komisaris Polisi Triyono mengatakan kejadian pada malam hari itu dalam kondisi sepi dan tidak ada saksi di tempat kejadian perkara (TKP).
" Tidak ada saksi lain saat terjadi pembegalan tersebut," kata Triyono saat ditemui pada Kamis (3/12/2015).
Triyono mengatakan kejadian tersebut dilaporkan oleh kakak korban bernama Dewi. Kronologis kejadian dimulai saat korban bernama Noval (19) hendak pulang kerumah seusai berkunjung kerumah temannya. Tiba-tiba setelah sampai di depan SMAN 22, ada orang yang tidak dikenal menendang Noval sampai terjatuh bersama motornya. Noval sempat ingin melawan ketika pelaku mau mengambil motornya.
" Pelaku mengeluarkan senjata tajam dan menyerang korban, dia (noval) sempat melawan dan menangkis serangan dari pelaku menggunakan clurit. Namun serangan tersebut mengenai korban hingga terluka. Ketika korban terluka baru pelaku mengambil motor korban," kata Triyono.
Seusai kejadian, ada sepeda motor yang melintas dan korban meminta tolong untuk menyelamatkannya. Akhirnya korban dibawa kerumahnya di daerah Pisangan Lama, Pulogadung, Jakarta Timur. Dari sana korban baru dilarikan ke rumah sakit Budiasih Cawang, Jakarta Timur.
Lebih lanjut, pelaku berhasil membawa motor korban yakni sepeda motor Vario warna putih biru bernomor polisi B 3245 TVX. Diduga pelaku bersama rekannya berjumlah enam orang. Saat ini Polsek Matraman terus mengejar pelaku pencurian kendaraan motor yang telah melukai korbannya tersebut.
Berita Terkait
-
Mantan Intel Bongkar Skenario Pembegalan Demo: Tak Sesuai Isu Awal, Sengaja Dibelokkan Serang DPR
-
Baru Sebulan Bebas, Residivis Berulah Lagi Maling Motor di Tambora buat Pesta Narkoba
-
Blak-blakan Selamat Ginting: Era Jokowi Diwarnai Pembegalan Partai Politik, Demokrasi dalam Bahaya!
-
Viral Bocah Diduga Curi Bebek Nangis Ketakutan Diikat Warga: Jangan Pak!
-
Residivis Ganjal ATM Beraksi Lagi! Polisi Ringkus Pelaku di SPBU Cengkareng
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu