Suara.com - Sebanyak tiga kelas murid sekolah dasar di sebuah desa di Kecamatan Dakopamean, Tolitoli, Sulawesi Tengah, terpaksa belajar di teras. Sebab ruang belajar di sekolah tersebut terbatas.
"Sejak 2009 diusulkan di Musrembang. Tetapi hanya lolos sampai di Musrembang desa. Begitu sampai di Musrembang kecamatan, entah kenapa tidak sampai ke kabupaten," kata mantan Kepala Desa Galumpang Jabir Rabille di tengah peserta forum group discusion (FGD) maksimalisasi pelayanan publik di sektor pendidikan di Sulawesi Tengah di Palu, Kamis (3/12/2015) malam.
FGD yang dilaksanakan Gerakan Pemuda Ansor Sulawesi Tengah bekerjasama Dewan Mahasiswa IAIN Palu, Ombudsman RI dan Dinas Pendidikan provinsi tersebut diikuti sekitar 70 peserta dari berbagai kalangan dan dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan Sulawesi Tengah Ardiansyah Lamasituju.
Diskusi tersebut berlangsung seru hingga berakhir pukul 00.00 WITA karena banyaknya masalah yang terungkap terkait dengan problem pendidikan di daerah.
Jabir mengatakan selama lima tahun dirinya menjabat kepala desa, berbagai upaya telah dilakukan agar fasilitas gedung sekolah dasar di Dusun Panyampu, Galumpang tersebut bisa memadai namun sampai saat ini kondisinya tidak berubah.
"Hanya ada empat ruang belajar. Akhirnya tiga kelas belajar di teras," katanya.
Di Dusun Panyapu, terletak sekitar tiga kilometer dari pusat desa didiami sekitar 80 kepala keluarga. Akses jalan ke dusun tersebut sebagian sudah diaspal dengan melintasi tiga jembatan gantung.
"Anak-anak di sana juga punya hak mendapat pelayanan pendidikan. Tidak mungkin mereka dipaksa sekolah di desa jaraknya enam kilometer pergi pulang," katanya.
Jabir mengatakan kondisi sekolah tersebut juga sudah dilaporkan ke Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola karena pemerintah kabupaten setempat tidak merespons permintaan warga.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulawesi Tengah Ardiansyah mengakui masih banyak sekolah yang butuh sentuhan pembangunan infrastruktur namun masalahnya bukan kewenangan pemerintah provinsi. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan akan mendata sekolah-sekolah yang membutuhkan sentuhan infrastruktur tersebut sehingga masalahnya dapat diatasi.
Ardiansyah juga mengakui masih banyak hal yang perlu dibenahi dengan pelayanan pendidikan pada masa akan datang.
"Intinya kita tidak ingin ada satu anakpun yang tidak tersentuh pendidikan," katanya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
-
Pelatih Persija Kasihan dengan Gerald Vanenburg, Soroti Situasi Timnas Indonesia U-23
Terkini
-
YLKI Desak Penyelesaian Masalah Stok dan Harga Beras di Pasaran
-
Eks Stafsus Jokowi Wafat: Ini Sepak Terjang hingga Karier Politik Arif Budimanta
-
Dilema KPK: Sita Mercy Antik Habibie dari Ridwan Kamil, tapi Pembayarannya Ternyata Belum Lunas
-
Bantah Tegas Kabar Darurat Militer, TNI: Tidak Ada Niat, Rencana Memberlakukan
-
Didesak Bebaskan Seluruh Demonstran yang Ditahan, Polri Klaim Tidak Antikritik
-
Zetro Staf KBRI Diduga Tewas di Tangan Pembunuh Bayaran, Presiden Peru Surati Prabowo
-
Kapuspen TNI Jawab Tuntutan 17+8 'Kembali ke Barak': Kami Hormati Supremasi Sipil
-
Tunjangan Rumah Setop, DPR Pastikan Pensiun Tetap Ada: Ini Rincian Gaji Anggota Dewan
-
DPR Setop Kunjungan Kerja ke Luar Negeri, Dasco Janji Buka-bukaan
-
Pemprov DKI Genjot Pengerjaan SJUT, Jakarta Lebih Rapi dan Modern