Suara.com - Uni Eropa (UE) menggelar konser sebagai media untuk meningkatkan kesadaran anak muda dalam menghadapi perubahan iklim yang sejalan dengan Konferensi Iklim di Paris COP21.
"Kami ingin anak muda lebih sadar tentang yang terjadi di dunia, khususnya perubahan iklim. Saya yakin anak muda lebih tertarik datang ke konser daripada ke senimar tentang perubahan iklim," kata Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Guerend di Konser Perubahan Iklim RRREC Fest di Taman Menteng, Jakarta, Minggu (6/12/2015).
Vincent mengatakan UE serta negara anggotanya, Inggris dan Jerman, ingin generasi muda Indonesia bisa bergabung menghadapi perubahan iklim mulai dari tindakan kecil hingga besar, salah satunya beralih ke ekonomi ramah lingkungan.
Menurutnya, ekonomi ramah lingkungan dapat membantu melestarikan pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan, berkontribusi dalam pengentasan kemiskinan dan menawarkan respons yang efektif terhadap tantang perubahan iklim.
Senada dengan itu, Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik menekankan kesepakatan di Paris nanti tentunya bukan tentang komitmen para kepala negara, tetapi juga manusia sebagai individu.
"Ini semua tentang masa depan kita semua, bahkan dalam konser iklim ini juga kami ingin mengajak bersama-sama semua orang lewat musik, presentasi video, dan pameran, bahwa kita semua punya peran dalam membentuk masa depan," kata Dubes.
Kerja sama antara EU dan Indonesia dalam perubahan iklim semakin ditingkatkan mengingat Indonesia merupakan salah satu negara dengan produksi emisi gas rumah kaca tertinggi di dunia.
Deforestasi, degradasi lahan gambut dan kebakaran hutan tidak hanya mengancam iklim dunia, tetapi juga alam dan kehidupan manusia.
UE membantu Indonesia dalam program respons perubahan iklim sebesar 15 juta euro untuk membantu mengatur jalur pembangunan rendah karbon, termasuk bantuan untuk pengembangan kebijakan perubahan iklim dan praktek oleh lembaga pemerintah Indonesia di Aceh sebagai upaya menuju perencanaan rendah emisi yang memfasilitasi dialog kebijakan dan hukum ramah iklim secara partisipatif melalui masyarakat sipil.
Dalam festival musik lokal ini, band indie Indische Party, Frau dan Panduan Suara Dialita turut memeriahkan konser di Rumah Kaca. (Antara)
Berita Terkait
-
Desak Transisi Bersih, Aktivis Greenpeace Bentangkan Spanduk di PLTGU Muara Karang
-
Garis Pertahanan Terakhir Gagal? Batas 1,5C Akan Terlampaui, Krisis Iklim Makin Gawat
-
Menteri Hanif: RI Naik Pangkat, Resmi Pimpin 'Gudang Karbon Raksasa' Dunia
-
Peneliti: Pemanasan Arktik dan Antartika Bisa Picu Gelombang Penyakit di Dunia
-
Lonjakan Kasus Flu di Perkotaan, Benarkah Dipicu Perubahan Iklim?
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
Terkini
-
Mendikdasmen Abdul Muti: Banyak Teman Bikin Anak Lebih Aman di Sekolah
-
Sempat Sembunyi di Bogor, Pelaku Penusukan di Pasar Gaplok Ditangkap Polisi
-
BNPB: Penanaman Vegetasi Jadi Benteng Pertama Hadapi Bencana Hidrometeorologi
-
GKR Hemas Soal Usulan Daerah Otonomi Baru: Tantangan Berat, Tak Mudah Lolos!
-
Sultan Najamudin Tegaskan DPD RI Bukan Oposisi: Siap Dukung Penuh Program Presiden
-
Akses Berobat Dipermudah: Pasien JKN Bisa Langsung ke RS Tanpa Rujukan Berlapis
-
Gubernur Bobby Nasution Dukung LASQI Kenalkan Islam ke Generasi Muda Lewat Seni
-
YLBHI Desak Komnas HAM Tak Takut Intervensi dalam Kasus Munir
-
Profil KH Anwar Iskandar: Ketua MUI 2025-2030, Ini Rekam Jejaknya
-
Gus Yahya Bantah Mundur dari PBNU, Sebut Syuriyah Tidak Punya Kewenangan