Suara.com - Satuan Tugas Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) meminta pengurus besar cabang olahraga di Indonesia menerapkan program kepelatihan performa tinggi demi meningkatkan prestasi olahraga Indonesia yang sedang menurun.
Ketua Satlak Prima Ahmad Sucipto di Bandung, Senin mengatakan demi menghadapi beberapa kejuaraan mulai dari Olimpiade 2016 Brasil, SEA Games 2017 di Malaysia dan Asian Games 2018 di Jakarta, dan Palembang pihaknya berharap PB segera memberi program.
"Mari kita ciptakan lingkungan keunggulan dengan pada penanganan atlet. Susun segera program sehingga tidak ada hambatan. Apalagi pemerintah telah memberikan dukungan dana yang besar," katanya di sela workshop "Program PerformaTinggi dengan Implementasi Sport Science" itu.
Menurut dia, demi meningkatkan prestasi olahraga di Indonesia memang harus dilakukan sinergi yang kuat baik dari pemerintah, Satlak Prima dengan PB. Apalagi lembaga yang dipimpinnya saat ini fokus untuk melakukan pembinaan pada atlet elite atau yang siap turun dikejuaraan internasional.
Untuk mendukung program kepelatihan performa tinggi ini pemerintah menggelontorkan dana yang cukup besar yaitu Rp500 miliar. Dana ini termasuk untuk menghadapi beberapa kejuaraan internasional dan yang paling dekat adalah Olimpiade Brasil.
"Jangan sia-siakan dukungan ini. Saat ini kita harus bersama-sama untuk terus melakukan pembinaan. Pembinaan secara berjenjang juga harus dilakukan agar proses renegerasi tetap berjalan," kata mantan KSAL itu.
Demi melancarkan program kepelatihan performa tinggi yang didukung sport science ini, Satlak Prima meminta masing-masing PB menunjuk pelaksana program andalan tersebut. Selanjutnya Prima akan memberikan panduan dan bimbingan.
"Penanganan atlet tetap di PB. Satlak Prima hanya sebagai konsultan. Makanya Prima mengundang seluruh PB untuk menyamakan persepsi terkait program kepelatihan performa tinggi," kata Wakil Ketua Umum Satlak Prima, Lukman Niode.
Selain mulai menerapkan program unggulan tersebut, Satlak Prima sebagai awal gebrakan juga akan melakukan tes kesehatan dan screening pada semua atlet yang sudah teregistrasi guna mengetahui profil secara umum masing-masing atlet. Sesuai dengan rencana tes dilakukan Januari 2016.
Hasil dari tes tersebut selanjutnya akan menjadi acuan untuk menerapkan program kepelatihan performa tinggi yang didukung dengan sport science. Demi mempercepatkan pelaksanaan program, Satlak Prima juga mendatangkan konsultan olahraga dari berbagai negara seperti Stephen Bird.
Konsultan asal Australia itu sendiri secara panjang lebar memberikan penjelasan kepada perwakilan dari 39 cabang olahraga tentang performance profiling and prediction. Selain itu ada pemaparan dari Luke Howie terkait visual coaching dan Paulus Pasurney tentang kemampuan dasar gerak manusia. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
-
Saham BBRI Dekati Level 4.000 Usai Rilis Laba Bersih Rp41,23 Triliun
Terkini
-
Tiba-tiba Disorot Media Asing: IKN Terancam Jadi 'Kota Hantu' di Tengah Anggaran Seret
-
Minta Pemerintah Bikin Badan Pendidikan Madrasah, PGMNI: Kemenag Biar Urus Agama Saja
-
Direktur Mecimapro Ditahan, Ini Kronologi Kasus Penipuan Konser TWICE Puluhan Miliar
-
Air di Jakarta Mati Sementara di 53 Kelurahan, Pramono Minta PAM Jaya Gerak Cepat: Jangan Lama-Lama!
-
Plot Twist Senayan, Alasan MKD Putuskan Keponakan Prabowo Tetap Jadi Anggota DPR
-
Pengunduran Diri Ditolak, MKD Putuskan Keponakan Prabowo Rahayu Saraswati Tetap Jadi Anggota DPR
-
Skandal Impor Pakaian Bekas Ilegal: Malaysia dan China 'Hilang' dari Catatan Pemerintah, Kok Bisa?
-
MKD Akhirnya 'Spill' Hasil Rapat Awal, Putuskan Sahroni hingga Nafa Urbach Lanjut Proses Sidang
-
Tuntut Kenaikan Upah, KSPI Ancam Gelar Mogok Nasional Libatkan 5 Juta Buruh
-
Tewas Ditembak Usai Rusak Pos Polisi, Pria di OKU Diduga Bukan ODGJ: Fakta Sebenarnya?