Suara.com - Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Jimly Ashiddiqie mengusulkan agar Indonesia membuat sistem peradilan terpadu khusus pemilu. Hal ini perlu setelah Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di lima daerah ditunda.
Menurut Jimly saat ini sistem peradilan pemilu masih terpisah antara proses pemilu di Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PT TUN) dan hasil pemilu di Mahkamah Konstitusi (MK).
"Penundaan Pilkada serentak di beberapa daerah jadi pelajaran buat ke depan untuk membuat sistem peradilan terpadu. Soalnya kan sekarang masih terpisah antara proses dan hasil pemilu," kata Jimly saat meninjau proses pemungutan suara di TPS 14, di Komplek Kujang, Kelurahan Beji Timur, Depok, Jawa Barat. Rabu (9/12/2015).
Untuk diketahui, Pilkada serentak sedianya digelar di 269 kabupaten/kota dan provinsi di Indonesia, namun ada lima daerah yang tidak jadi menggelar Pilkada.
Kelima daerah itu adalah Provinsi Kalimantan Tengah, Kabupaten Fak-fak, Kabupaten Simalungun, Kota Manado, dan Kota Pematangsiantar.
"Harus ada perbaikan secepatnya, kasihan masyarakat yang sudah siap dengan pilkada," katanya.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini berharap kepada pemerintah bersama dengan DPR RI untuk bisa segera membahas dan mengesahkan sistem peradilan terpadu. 
"Mudah-mudahan pemerintah dan DPR segera memikirkan sistem peradilan terpadu agar tidak kacau," jelasnya.
Diberitakan sebekumnya, Kota Manado Pilkadanya diundur karena tengah menunggu proses putusan akhir terkait gugatan pasangan calon Jimy Rimba Rogi dan Bobi Daud.
Pilkada Gubernur Provinsi Kalimantan Tengah diundur karena PT TUN memutuskan pasangan calon Ujang Iskandar-Jawawi masuk sebagai calon, sehingga ada revisi pencetakan surat suara yang hanya mencantumkan dua pasangan calon.
Sedangkan penundaan Pilkada di Kota Pematangsiantar karena belum pastinya jumlah pasangan calon yang berhak mengikuti pilkada kali ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
 - 
            
              KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
 - 
            
              Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
 - 
            
              Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
 - 
            
              Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
 - 
            
              Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting
 - 
            
              BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Komitmen Pemerintah Dalam Program 10 Ribu Hunian Layak Bagi Pekerja
 - 
            
              PLN Resmikan Dua SPKLU Center Pertama di Jakarta untuk Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik
 - 
            
              Koalisi Masyarakat Sipil Gugat UU TNI, Tolak Ekspansi Militer ke Ranah Sipil
 - 
            
              KPK Sita Uang Miliaran Rupiah dalam OTT Gubernur Riau Abdul Wahid