Sudah 24 jam kebakaran melanda pasar Suka Ramai, Pekanbaru, Riau, namun hingga saat ini api belum juga bisa dijinakkan. Akibatnya kebakaran ini menjadi tontonan masyarakat setempat yang menyebabkan lalu lintas di Jalan Sudirman persis depan ruko macet.
Ratusan warga, baik dengan jalan kaki maupun naik motor sengaja datang untuk nonton kebakaran, maupun hanya sekedar lewat pakai sepeda motor lalu berhenti untuk menyaksikan si jago merah melalap lembar demi lembar bahan bangunan pasar.
Mereka seolah tidak menghiraukan dampak dari menonton musibah ini, setidaknya menyebabkan kemacetan, karena parkiran sepeda motor yang tidak semestinya di badan jalan mengganggu arus lalu lintas.
Belum lagi ancaman lain yang mungkin timbul dari TKP kebakaran, siapa tahu ada bahan yang mudah meledak, lalu melemparkan kepingan-kepingan, tentu rawan mengenai para warga yang menyaksikan kejadian ini, ujar warga lainnya.
Selain itu jelas juga akan membuat terganggunya petugas dan mobil pemadam kemakaran yang lalu lalang untuk memadamkan api.
Petugas kepolisian juga jumlahnya terbatas sehingga tidak sanggup menghalau warga yang berupaya mendekati lokasi hanya untuk sekedar nonton.
Berdasarkan pengamatan lapangan, polisi dibantu Satpol-PP mengamankan jalur-jalur rawan di lokasi kebakaran. Dengan cara menutup arus lalulintas dari arah A Yani ke Suka Ramai, serta mengatur pergerakan kendaraan yang macet.
Sebelumnya diberitakan, pasar Suka Ramai telah terbakar sejak Selasa (8/12/2015) sore pukul 16.00 wib.
Wali Kota Pekanbaru Firdaus, yang meninjau lokasi bersama sejumlah pejabat Pemko melakukan peninjauan Pasar Sukaramai pada Selasa malam, mengatakan turut berbela sungkawa atas kebakaran yang terjadi.
"Mudah-mudahan operasional bisa segera pulih kembali. Karena banyak perputaran uang di sini," jelasnya.
Hal tersebut menurutnya harus menjadi pembelajaran ke depan, supaya tidak terulang kembali. Ia menduga kebakaran ini karena kurang disiplinnya pedagang mengelola ruangan. Informasinya yang menjadi sumber api itu di basement lebih banyak untuk pakaian jadi.
"Ini menjadi pelajaran bukan saja di Suka Ramai tapi toko lain juga," harapnya.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Pekanbaru, Burhan Ginting di lokasi mengakui, petugas kesulitan melakukan pemadaman.
"Asap terlalu tebal di dalam dan ruangan sempit, sedangkan sumber api berasal diduga dari lantai bawah di blok B," sebutnya.
Ia menjelaskan, api berkobar dari lantai dasar dan sekarang menyebar sampai ke lantai tiga.
"Petugas kami mencoba masuk, tapi tidak memungkinkan karena kondisi sangat membahayakan," tuturnya.
Lebih dari 17 mobil pemadam kebakaran sudah diturunkan untuk memadamkan kebakaran Pasar Suka Ramai sejak kemarin. Namun, ia mengatakan upaya pemadaman belum bisa sepenuhnya berhasil dan petugas sangat kelelahan.
"Anggota sejak kemarin sudah bertugas dan sangat letih. Kami hanya bisa upayakan api tidak membesar lagi," ujarnya. (Antara)
Berita Terkait
-
Sarinah Kebakaran di Area Fasad pada Minggu Malam, Tetap Beroperasi?
-
Ruang Genset Kantor Wali Kota Jaksel Terbakar, 28 Personel Gulkarmat Diterjunkan
-
Menteri Mukhtarudin Terima Jenazah PMI Korban Kebakaran di Hong Kong
-
Si Jago Merah Ngamuk di Grogol Petamburan, 100 Petugas Damkar Berjibaku Padamkan Api
-
Pedagang Korban Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Mulai Tempati Kios Sementara
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Mobil Bekas yang Lebih Murah dari Innova dan Fitur Lebih Mewah
Pilihan
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
Terkini
-
Warga Antusias Rayakan Tahun Baru di Bundaran HI Meski Tanpa Kembang Api: yang Penting Jalan-Jalan
-
Transportasi Aceh-Medan Pulih, Mobilitas Warga dan Roda Perekonomian Regional Kembali Bergerak
-
Tersangka Korupsi Pokir Dinsos Lombok Barat Belum Ditahan, Kejari Mataram Beberkan Alasannya
-
Elit PDIP soal Wacana Pilkada Dipilih DPRD: Rakyat Akan Marah, Hak-haknya Diambil
-
Kondisi Terkini Bundaran HI Jelang Malam Tahun Baru 2026, Warga Mulai Merapat
-
Penjualan Terompet Tahun Baru di Asemka Sepi, Pedagang Keluhkan Larangan Kembang Api
-
Prediksi Cuaca Malam Tahun Baru untuk Semua Wilayah di Indonesia
-
Dua Kunci Syahganda Nainggolan Agar Rakyat Kaya dalam 5 Tahun: Upah dan Redistribusi Tanah
-
Diteror Bom Molotov usai Kritik Pemerintah, Ini 7 Fakta Serangan di Rumah DJ Donny
-
Kenapa Penerima Bansos di Kantor Pos Harus Foto Diri dengan KTP dan KK? Ini Penjelasan Dirut PT Pos