Suara.com - Korban tewas, akibat serangan kelompok Taliban ke lapangan terbang Kandahar, Afghanistan Selatan terus bertambah. Kementerian Pertahanan Afghanistan menyatakan korban tewas mencapai 50 orang, termasuk 10 tentara dan dua polisi. Selain itu 38 aparat keamanan kini dirawat karena mengalami luka serius.
Sedangkan dari pihak pelaku penyerangan dilaporkan ada 11 orang yang tewas. Dalam aksinya, puluhan lelaki bersenjata menyerang Bandara Kandahar dan menyandera sejumlah orang.
Namun setelah 26 jam, para sandera berhasil diselamatkan. Pemerintah Afghanistan menegaskan bahwa tentara Afghanistan sekarang telah kembali memegang kontrol di atas lapangan terbang sipil dan militer itu.
Otoritas Afghanistan menyebut serangan ini merupakan yang terbaru dari serangkaian penggerebekan ambisius oleh pejuang Taliban. Taliban secara singkat berhasil merebut kota utara Kunduz pada bulan September.
Kelompok ini digambarkan sebagai pejuang "pencari mati syahid" yang melancarkan perang terhadap penduduk sipil maupun tentara.
Salah satu stasiun tv lokal, Tolo TV melaporkan, pelaku yang mengenakan seragam militer dan dilengkapi dengan senjata ringan dan senjata berat berhasil menembus gerbang pertama dan kemudian menguasai gedung sekolah tua, pemadam kebaran dengan pasukan keamanan.
Saksi melaporkan bahwa pelaku menyandera sejumlah orang dan menggunakan mereka sebagai tameng hidup. Saksi mata juga mengaku mendengar tentara Afghanistan menyerukan para pelaku untuk membebaskan perempuan dan anak-anak.
Direktur Bandara Kandahar Ahmadullah Faizi, sebagaimana dikutip AFP mengatakan, beberapa penumpang yang menunggu pesawat komersial menuju India telah terperangkap di dalam terminal sipil bandara, selama serangan terjadi.
Sementara komandan militer pasukan koalisi, Kolonel Michael Lawhorn mengatakan para pejuang Taliban "tidak pernah secara fisik memasuki lapangan terbang". Ia juga menegaskan tak ada korban dari pihak koalisi.
Tapi media setempat menyebut serangan ini sebagai kegagalan besar karena penyerang bisa menyelundupkan senjata ke kawasan yang seharusnya telah dibuat aman oleh Pasukan Keamanan Nasional Afghanistan (ANSF).
Komandan militer Kandahar, Sher Shah mengatakan bahwa penyadapan radio terungkap bahwa beberapa militan berbicara dalam bahasa Urdu, salah satu bahasa yang umum digunakan di Pakistan.
Pihak kelompok Taliban sendiri mengklaim bahwa mereka berhasil membunuh hingga 80 tentara. Namun angka ini tidak dapat diverifikasi. (BBC)
Tag
Berita Terkait
-
Serangan Udara Picu Eskalasi Konflik Afghanistan-Pakistan: Puluhan Tewas, Rusia Merespon!
-
Afghanistan Pulihkan Akses Internet 48 Jam Setelah Penutupan Taliban
-
5 Fakta Gempa Afghanistan Magnitudo 6: Jalan Putus, Lebih 250 Orang Tewas!
-
Taliban Promosikan Pariwisata Afghanistan dengan Parodi 'Nyentrik': Berani Coba?
-
Dilarang Sekolah, Bocah Perempuan Afghanistan Dipaksa Jadi Penenun Karpet
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
DPR 'Sembunyikan Draf' RUU KUHAP: Pengesahan Tertutup Tanpa Partisipasi Publik
-
Tinggi Muka Air Laut di Pasar Ikan Jakut Siaga 1, Empat Pompa Dikerahkan Antisipasi Banjir Rob
-
Mentan Tegaskan Harga Pangan Stabil dan Produksi Surplus, Bantah Isu MBG Picu Kenaikan Harga
-
Program MBG Terancam Krisis Ahli Gizi, Pemerintah Janjikan Status PNS dan Percepatan Sertifikasi
-
PERSAGI Siapkan Lulusan Ahli Gizi untuk Perkuat Program Makan Bergizi Gratis
-
Hadapi Musim Hujan, Pemprov DKI Alokasikan Rp3,89 Triliun untuk Mitigasi Banjir
-
Banjir Rob Rendam Jalan Depan JIS, Petugas Gabungan Lakukan Penanganan Ini
-
80% Minyak Dunia Lewat Sini: PDIP Minta Riau Jadikan Selat Malaka Pusat Pembangunan
-
Hasto PDIP Tegaskan Rakyat Segala-galanya, Bukan Dana. Teladani Zohran Mamdani,
-
Nadiem Calon Tersangka Korupsi Google Cloud di KPK, Kuasa Hukum Membantah