Suara.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla berharap Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terpilih memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan sebelumnya. Wapres juga meminta semua pihak memberikan waktu kepada pimpinan KPK terpilih untuk bekerja dan membuktikan prestasi mereka, sebelum melontarkan komentar dan kritiknya.
"Jangan dulu dikritik sebelum menjalankan tugas ya, bisa-bisa lebih keras daripada yang lalu, tunggu saja saya yakin ini lebih keras daripada yang lalu," kata Kalla kepada wartawan di Istana Bogor, Jumat (18/12/2015).
Wapres mengatakan pimpinan KPK terpilih merupakan orang-orang yang terbaik dan diharapkan bisa memenuhi ekspektasi masyarakat.
Namun demikian, Kalla mengatakan, antara pemilihan pimpinan KPK dengan rencana revisi Undang-Undang KPK merupakan dua hal yang terpisah.
"Soal revisi kebutuhan berdasarkan waktu dan juga perkembangan berdasarkan pengalaman jangan dihubungkan dengan Capim ini ya. Pimpinan KPK ini pilihan terbaik," katanya.
Sebelumnya, Komisi III DPR RI memilih lima nama dari 10 nama yang diajukan panitia seleksi pimpinan KPK. Kelima nama itu adalah Basaria Panjaitan, Alexander Marwata, Saut Situmorang, Laode Muhammad Syarif dan Agus Rahardjo.
Dari lima nama, Komisi III memilih Agus Rahardjo sebagai Ketua KPK dalam sebuah pemungutan suara tertutup pada Kamis (17/12/2015) malam. (Antara)
Berita Terkait
-
Menteri Haji dan Umrah Serahkan 200 Nama Calon Pejabat ke KPK, Ada Apa?
-
CEK FAKTA: Video Mantan Pimpinan KPK Sebut Penjual Pecel Lele Bisa Kena UU Tipikor
-
Eks Pimpinan KPK Apresiasi Abolisi Tom Lembong oleh Prabowo: Ini Mencerminkan Keadilan
-
Eks Pimpinan KPK Ungkap Alasan Novel Baswedan Disiram Air Keras!
-
Sindir Hakim Tom Lembong, Eks Pimpinan KPK: Ini Bisa Menghukum Prabowo karena Koperasi Merah Putih
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Banjir Rob Rendam Jalan Depan JIS, Petugas Gabungan Lakukan Penanganan Ini
-
Nadiem Calon Tersangka Korupsi Google Cloud di KPK, Kuasa Hukum Membantah
-
Kementan Targetkan Indonesia Mandiri Vaksin Hewan, Fasilitas di Surabaya Akan Ditingkatkan
-
KPK Akhirnya Ambil Alih Kasus Korupsi Petral dari Kejagung, Apa Alasannya?
-
KPK Selidiki Korupsi Google Cloud, Kuasa Hukum Bantah Nadiem Makarim Terlibat
-
Kemenpar Dukung Pesta Diskon Nasional 2025: Potongan Harga 20-80 Persen!
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG