Suara.com - Mantan Wakil Menteri Agama Prof Nasaruddin Umar mengatakan warga Indonesia yang menjadi anggota kelompok bersenjata ISIS tercatat paling sedikit dibanding negara lain, meski penduduk Muslim di negeri ini paling besar di dunia.
"Itu tidak lepas dari keberadaan BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) dan FKPT (Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme) yang tidak pernah lelah menjalankan program pencegahan terorisme," katanya dikutip dalam siaran pers diterima di Jakarta, Sabtu (19/12/2015)
Menurut Nasaruddin, fakta bahwa warga Indonesia yang bergabung dengan ISIS tercatat paling sedikit itu terungkap ketika ia diundang dalam World Summit di Gedung Putih dan mendapat kesempatan berbicara setelah Presiden Barack Obama.
"Karena fakta itu, banyak negara-negara Islam datang untuk belajar bagaimana hidup damai seperti di Indonesia," kata Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta itu.
Saat mengikuti acara di Liberia, Afrika, Nasaruddin mendengarkan khutbah berbahasa Inggris di mana khatib menyatakan bangga memiliki saudara seperti Indonesia yang sudah bisa mengekspor pesawat dan bisa hidup berdampingan dengan berbagai suku bangsa dan agama.
"Fakta inilah yang seharusnya membuat bangsa Indonesia bangga. Saat orang-orang luar negeri melihat Indonesia, mereka pasti menjadi tahu apa sebenarnya Islam Indonesia itu," kata dia.
Intinya, lanjut Nasaruddin, Islam Indonesia tidak identik dengan terorisme karena Islam Indonesia adalah Islam rahmatan lil alamin, Islam yang membawa rahmat bagi seluruh alam.
"Tanpa embel-embel negara Islam, banyak yang kagum dengan Pancasila. Kita perlu belajar dari Piagam Hudaibiyah dan Piagam Jakarta. Ternyata Islam yang damai ya Islam yang diajarkan founding fathers kita, Soekarno dan Hatta," katanya.
Mengutip kitab suci Al Quran, Nasaruddin mengatakan bahwa pertumpahan darah tidak akan berakhir selama manusia itu ada. Yang bisa dilakukan adalah memperkecil kemungkinan terjadinya pertumpahan darah tersebut.
"Mustahil manusia bisa kompak bersatu seperti yang diimajinasikan. Kini tugas kita adalah melatih hidup di tengah perbedaan, bukan menyatukan perbedaan itu, demi untuk menciptakan perdamaian untuk meminimalisir aksi kekerasan ataupun terorisme," katanya.
Oleh karena itu, lanjut Nasaruddin, sudah menjadi kewajiban seluruh rakyat Indonesia untuk bersama membantu dan mendukung BNPT dalam menjalankan program penanggulangan terorisme di negara ini.
"Tugas ini sangat mulia dalam menciptakan perdamaian dan ketenteraman di Bumi Nusantara," katanya. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Dana Bagi Hasil Jakarta dari Pemerintah Pusat Dipangkas Rp15 Triliun, Pramono Siapkan Skema Ini
-
KemenPPPA Dorong Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Pasca Kasus Keracunan
-
BGN Enggan Bicara Sanksi untuk Dapur MBG, Malah Sebut Mereka 'Pejuang Tanah Air'
-
Agus Suparmanto Sah Pimpin PPP, Mahkamah Partai Bantah Dualisme Usai Muktamar X Ancol
-
DPRD DKI Sidak 4 Lahan Parkir Ilegal, Pemprov Kehilangan Potensi Pendapatan Rp70 M per Tahun
-
Patok di Wilayah IUP PT WKM Jadi Perkara Pidana, Pengacara: Itu Dipasang di Belakang Police Line
-
Divonis 16 Tahun! Eks Dirut Asabri Siapkan PK, Singgung Kekeliruan Hakim
-
Eks Dirut PGN Ditahan KPK! Terima Suap SGD 500 Ribu, Sempat Beri 'Uang Perkenalan'
-
Ikutilah PLN Journalist Awards 2025, Apresiasi Bagi Pewarta Penggerak Literasi Energi Nasional
-
Soal Arahan Jokowi Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Gus Yasin: PPP Selalu Sejalan dengan Pemerintah