Suara.com - Wakil Ketua Komisi V DPR Yudi Widiana meminta Pemerintah melakukan pengawasan dalam penanganan bisnis penerbangan. Alasannya ada insiden kru pesawat yang menggunakan narkona.
Sebelumnya pilot dan kru maskapai penerbangan Lion Air tertangkap tengah menggunakan narkoba. Menurut Yudi, mereka harus diberhentikan.
"(Pemerintah) perlu melakukan pengawasan terhadap metodologi rekrutmen pilot dan awak kabin. Kemudian, memberhentikan para tersangka itu dengan mencabut lisensinya," kata Yudi dihubungi wartawan, Jakarta, Rabu (23/12/2015).
Kata Yudi, Komisi V meminta Lion Air serius untuk menangani adanya pelanggaran ini. Dia juga meminta Lion Air memberikan tindakan tegas kepada krunya yang bermasalah itu. Bila Lion Air tidak mengubah sistemnya, sehingga masih muncul pelanggaran serupa, hal itu malah merugikan Lion sendiri.
"Pengabaian pelayanan terhadap masyarakat dalam jangka panjang akan merugikan Lion Group sendiri. Karena, di era open sky policy ini persaingan maskapai luar negeri tidak bisa dihindari. Cepat atau lambat nantinya masyarakat akan meninggalkan dan akan memilih maskapai yang lebih murah dan memberikan layanan yang lebih prima," kata Yudi.
"Jadi setiap sanksi yang diberikan, baik sanksi ringan sampai keras, harus dalam bingkai pengokohan penerbangan Indonesia," tuturnya.
Berita Terkait
-
Maskapai Penerbangan Dunia Diprediksi Raup Untung 60 Miliar Dolar
-
Kabin Lion Air Membeku Saat Terbang, Ini Penjelasan Kemenhub
-
Terbang 15 Menit, Pesawat Lion Air Mendarat Lagi di Surabaya
-
Pesta Sabu, Pilot, Pramugari dan Pramugara Langsung Dipecat
-
Pilot dan Awak Kabin Asyik Pesta Sabu dan Ganja Digerebek
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka